Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota-kota di Indonesia Dibangun Tanpa Rencana

Kompas.com - 22/10/2015, 15:34 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dibentuk demi terciptanya ketertiban tata ruang dan pertanahan serta mendukung perencanaan pembangunan perkotaan di Indonesia. 

Sementara pada kenyataannya, pembangunan perkotaan di Indonesia berjalan tanpa rencana, sehingga hasilnya tidak tertata, untuk tidak dikatakan semrawut.

"Adakah perencanan pembangunan perkotaan di Indonesia? Saya rasa tidak ada. Tidak pernah ada perencanaan bagaimana kota itu dibangun," ujar Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursyidan Balda, saat memberi Kuliah Umum di Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Karena nihil perencanaan, Ferry mengaku tidak bisa membayangkan bagaimana membangun kota dengan perkembangan setiap lima atau sepuluh tahun ke depan. Padahal, perencanaan itu penting salah satunya adalah untuk memprediksi jumlah penduduk, baik yang bertempat tinggal maupun yang bermigrasi.

Fungsi perencanaan lainnya adalah untuk memastikan tempat hidup bagi penduduk dengan fasilitas lengkap. Akibat minimnya perencanaan, kota di Indonesia tidak tumbuh rapi, tertata, dan mampu melayani warganya. Padahal, kota adalah daya tarik yang dahsyat bagi penduduknya.

Saat ini, hampir seluruh kota di Indonesia memiliki ciri khas yang sama, yakni tidak memberikan ruang mobilitas sosial yang nyaman bagi penduduknya. "Kalau kita mau nyaman tinggal di kota, harus jadi orang kaya, punya mobil, punya apartemen. Kalau punya itu, baru kita bisa menikmati tinggal di kota," sebut Ferry.

Semakin seseorang kaya, punya banyak apartemen dan mobil, maka hidupnya semakin nyaman di kota. Sementara yang tidak memiliki kemampuan ekonomi, tinggalnya di pinggir kota.

Menurut Ferry, ini adalah karakteristik dasar pembangunan kota yang tidak mewujudkan mobilitas sosial dan tidak memfasilitasi penduduknya. Sebaliknya, kota haruslah nyaman baik bagi masyarakat kelas menengah ke bawah ataupun kelas atas.

Hal ini perlu dibenahi, yaitu dengan merencanakan secara detail bagaimana suatu kota akan tumbuh dan berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau