Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Model Pembangunan Kota di Asia Pasifik Tak Bisa Disamakan

Kompas.com - 21/10/2015, 20:05 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan di tingkat perkotaan sangat berpengaruh terhadap pembangunan suatu kawasan. Perkembangan kawasan Asia Pasifik misalnya, kini tengah menghadapi tantangan perubahan kota secara keseluruhan.

Kawasan tersebut mengalami transisi menjadi kota-kota besar dengan total lebih dari 400 juta orang tinggal di dalamnya. Sekretaris UN Habitat Shamshad Akhtar mengatakan, penerapan model pembangunan perkotaan, pemerintah di tiap negara Asia Pasifik tidak bisa menyamakannya dengan daerah lain.

"Tak ada model yang bisa diterapkan secara sama, karena setiap daerah berbeda. Pemerintah harus fleksibel dengan dibuat kemitraan," ujar Akhtar saat memberikan sambutan Asia Pacific Regional Meeting di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Ia menjelaskan, pembangunan perkotaan harus melibatkan pertimbangan infrastruktur. Namun, untuk pembangunan infrastruktur membutuhkan investasi tidak sedikit.

Menerapkan pendekatan pasar merupakan instrumen yang lebih baik. Prioritas yang dibuat adalah saat kota mengambil potensi pajak untuk memobilisasi dana dari seluruh daya. Dengan begitu, pemerintah bisa meningkatkan pendapatan.

Pendanaan publik dengan skenario fiskal juga lebih baik untuk investasi pembangunan kota yang ada. Dengan memperkuat ini, pemerintah kota bisa mendapatkan keuangan yang baik. Hal ini bisa membuka kesempatan investasi kapital baik dalam ataupun luar negara.

Akhtar menambahkan, agenda perkotaan terbaru berorientasi pada solusi terhadap tantangan dan dampak kondisi global. Jika Asia Pasifik mampu menciptakan peluang dari kondisi yang ada, maka kota-kota di kawasan ini bisa bertumbuh lebih pesat dibandingkan kota-kota lain di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau