JAKARTA, KOMPAS.com - Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur. Lokasinya berada di Desa Cijeunjing, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Waduk ini memiliki kapasitas 980 juta meter kubik air.
Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mudjiadi, sejak digenangi 31 Agustus 2015, pada hari ke-290, waduk ini baru akan terisi secara penuh.
"Waduk Jatigede sudah diisi. Diperkirakan akan terisi penuh pada April 2016," ujar Mudjiadi kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Dalam perjalanannya, kata Mudjiadi, pembangunan waduk ini mengalami beberapa hambatan. Faktor penghambat utama adalah pembebasan lahan yang menghabiskan waktu selama 25 tahun sejak 1982 sampai 2007.
Dalam kurun delapan tahun terakhir, pemerintah berkutat menyelesaikan dampak tanah dan dampak sosial melalui pembayaran ganti rugi kepada warga setempat. Selama delapan tahun itu pula, waktu yang dibutuhkan untuk membangun waduk ini.
Pengisian awal Waduk Jatigede yang dilakukan pada 31 Agustus 2015, telah mencapai elevasi lebih dari 185,3 meter di atas permukaan air laut per 15 September 2015.
Sementara kondisi 9 Oktober atau hari ke-40, elevasinya mencapai 196,4 meter di atas permukaan laut dengan luas 126.760 hektar. Volumenya mencapai 14.520.217,65 meter kubik.
Manfaat waduk ini adalah untuk pengairan sawah seluas 90.000 hektar, menyediakan air baku 3.500 liter per detik dengan target layanan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu, Pembangkit Listrik Tenaga Air sebesar 110 megawatt, dan pengendalian banjir wilayah Kabupaten Indramayu dan Cirebon seluas 14.000 hektar.
Adapun nilai kontrak bendungan ini sebesar 467.448.027 dollar AS atau setara Rp 6,3 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar AS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.