SEMARANG, KOMPAS.com - Memanfaatkan penugasan membangun Jalan Tol Trans-Sumatera sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) melalui anak usaha PT HK Realtindo berencana mengintegrasikannya dengan pengembangan kota mandiri.
Menurut Direktur Pengembangan PT Hutama Karya (Persero) Putut Ariwibowo, penugasan sebagai pelaksana pembangunan jalan tol tersebut akan disesuaikan dengan strategi bisnis perseroan, yakni optimalisasi aset lahan, pengembangan konsep properti, konstruksi, dan infrastruktur terpadu.
"Pembangunan infrastruktur akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya memicu peningkatan kebutuhan akan rumah, ruang komersial, dan properti-properti lainnya," ujar Putut saat prosesi ground breaking HAKA Hotel, di Semarang, Jumat (2/10/2015).
Untuk itu, lanjut Putut, perseroan telah menyiapkan berbagai rencana strategis terkait pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera tersebut antara lain membangun kawasan berskala kota mandiri. Lokasinya berada di beberapa titik startegis yakni sekitar Lampung, Palembang, Pekanbaru, dan Medan.
"Kami akan memanfaatkan lahan-lahan tersebut sebagai pusat ekonomi baru," timpal Presiden Direktur PT HK Realtindo, Muhammad Fauzan.
Di Lampung, HK Realtindo akan mengusung konsep kawasan industri berikut perumahan untuk para pekerja dengan kelas bawah hingga atas. Sementara di Palembang, perusahaan mengembangkan konsep perumahan terpadu lengkap dengan berbagai fasilitas penunjang.
Demikian halnya dengan di Pekanbaru. Lokasi yang menempati area di kawasan Rumbai, nantinya merupakan perumahan terpadu berikut berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penghuni.
"Sedangkan di Medan, kami akan membangun mixed use property yang mencakup apartemen, pusat belanja, hotel, ruko, dan properti komersial lainnya," jelas Fauzan.
Proyek baru
Sementara untuk tahun ini, selain 13 hotel yang dijadikan sumber pendapatan berulang (recurring income) HK Realtindo akan melepas dua perumahan tapak (landed house) murah di Sawangan, Depok, seluas 16 hektar, dan Sarua, Tangerang, seluas 5 hektar, serta empat apartemen murah yakni Olympic Sentul, De Pandu di Bogor, De Cisadane di Tangerang, dan Prime di Bekasi.
"Kami memasarkan rumah-rumah tersebut dengan rentang harga mulai dari Rp 300 jutaan, sedangkan apartemen sekitar Rp 200 juta-Rp 220 juta per unit. Kami rencanakan awal November sudah mulai diperkenalkan kepada publik," tutur Fauzan.
Sedangkan dua apartemen untuk kelas menengah bernama H Residences, bakal dikembangkan di kawasan Setiabudi, Semarang, dan Surabaya.
Dari penjualan proyek-proyek terbaru itu, perusahaan mengharapkan dapat memenuhi target pendapatan tahun ini sebesar Rp 800 miliar yang baru terpenuhi sebesar 40 persen.