Pengembang AS Jajakan Apartemen di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia masih dianggap sebagai pasar properti besar yang menjanjikan. Karena itu, mudah dimafhumi jika pengembang asal Amerika Serikat, Genton Property Group Development menjajakan produknya di Jakarta mulai Selasa (6/10/2015). 

Menurut Senior Manager Residential Project Marketing JLL Indonesia, Alia Wahid, Genton Property Group Development memasarkan Four Seasons Private Residences Los Angeles di Indonesia sebanyak 59 unit. Seluruhnya bisa dipilih oleh pembeli di Jakarta.

"Harganya mulai dari 2 juta dollar AS hingga 17 juta dollar AS per unit atau sekitar Rp 29,4 miliar hingga Rp 250 miliar," tutur Alia kepada Kompas.com, Senin (28/9/2015). 

Masuknya pengembang asing menjual properti di Indonesia, memang bukan kali ini saja. Sebelumnya banyak pengembang asing asal negeri Singapura, Malaysia, Australia, dan bahkan Inggris menawarkan produk-produknya di Indonesia. 

Fenomena tersebut terjadi sejak tahun 1990-an saat Indonesia didapuk sebagai salah satu Macan Asia. Sampai dua dekade berikutnya pun Indonesia masih diminati para pengembang dan investor asing. 

CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengatakan, fenomena maraknya pengembang asing membidik pasar Indonesia, terutama kasus terbaru Four Seasons Private Residences Los Angeles karena Indonesia, terutama Jakarta merupakan salah satu destinasi pencarian investor.

"Dan memang orang Indonesia terutama pebisnis dan keluarganya banyak yang punya properti satu atau dua unit di Los Angeles. Setahu saya, Los Angeles adalah salah satu kota di Amerika Serikat yang populasi orang Indonesianya terbanyak. Pastinya income mereka juga banyak," ungkap Hendra.

Four Seasons Private Residences Los Angeles, California, merupakan apartemen mewah yang rencananya beroperasi pada 2017 mendatang. Apartemen ini terkoneksi dengan hotel Four Seasons yang beken di kalangan Hollywood dan berada di pusat kota Los Angeles.

Pihak pemasar Genton Property Group Development mengatakan selain Indonesia, mereka juga akan melakukan penjualan (road show) ke China, dan mencari pembeli di Eropa. Sementara kota-kota lainnya di Asia sudah mereka jajaki, termasuk Riyadh.