Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Konstruksi Bersertifikat Baru Mencapai 6,5 Persen

Kompas.com - 27/09/2015, 22:03 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pekerja konstruksi Indonesia yang telah bersertifikat baru mencapai 6,5 persen dari total 7,3 juta orang. Jumlah tersebut terdiri atas 124.864 pekerja ahli, dan 353.425 pekerja terampil.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan hal tersebut, saat memberikan kuliah umum dengan tema "Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Jasa Kontruksi Indonesia Menghadapi MEA 2015", di Gedung Graha Kebangsaan, Kampus Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) Semarang, Sabtu (26/9/2015).

Karena itu, Basuki menuturkan, pemerintah akan terus mendorong peningkatan kualitasa dumber daya manusia (SDM) dalam sektor jasa konstruksi melalui sertifikasi dan sosialisasi terkait pentingnya tenaga kerja konstruksi bersertifikat.

Sertifikasi tenaga kerja konstruksi sangat penting karena bertujuan untuk melindungi tenaga kerja nasional agar memiliki nilai tambah dan siap menghadapi liberalisasi perdagangan ASEAN 2015 dan Asia Pasifik 2020, serta melindungi Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) nasional agar memiliki tenaga kerja yang kompeten dan produktif.

"Dalam skala ASEAN tenaga kerja konstruksi didorong untuk memiliki sertifikat ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) bagi konsultan dan ASEAN Architect (AA) bagi arsitek, keduanya merupakan tiket masuk agar setiap tenaga ahli konstruksi bisa bekerja di seluruh negara ASEAN," ujar Basuki.

Sementara hingga April 2015, pekeja konstruksi Indonesia yang sudah tercatat memiliki sertifikat ACPE baru sebanyak 478 insinyur, dan arsitek dengan sertifikat AA sebanyak 73 orang.

Berkaitan dengan masalah infrastruktur, Basuki meenjelaskan, Kementerian PUPR semaksimal mungkin akan meningkatkan kehandalan infrastruktur PUPR dalam mewujudkan ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, konektivitas bagi penguatan daya saing, layanan infrastruktur dasar, dan keterpaduan pembangunan antardaerah antar sektor dan antar tingkat pemerintahan untuk mensejahterakan masyarakat.

"Itu harus kita tingkatkan, karena ini untuk kepentingan bangsa dan jangan sampai tertinggal dari negara lain terutama negara tetangga kita," tegas Basuki.

Pada kesempatan yang sama, Basuki menyaksikan Penandatanganan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak UNTAG Semarang dengan 23 perusahaan jasa kontruksi untuk bidang Jasa kontruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau