KOMPAS.com - Tertantang oleh kendala membangun rumah di lanskap alam yang ada dengan menjaga semua vegetasi dan pohon tetap utuh, arsitek asal Brasil Atria membuat rumah baru yang cocok dengan lingkungannya. Kliennya, seorang pengacara dan guru, membayangkan sebuah rumah yang nyaman, berkelanjutan, sederhana dan abstrak.
Konsep utamanya adalah rumah perpustakaan luas yang berfungsi sebagai penyimpanan buku. Perpustakaan ini juga menjadi tempat pertemuan untuk teman-teman klien yang berprofesi antara lain sebagai arsitek, seniman, dan musisi.
Atria membuat fasad depan geometris dari baja Cor-Ten yang dipisahkan menjadi delapan panel vertikal. Disandingkan dengan lingkungan alam yang subur, elevasi depan terlihat minim dan abstrak untuk sekitarnya. Kolam eksterior memenuhi fasad di lantai dasarnya.
Panel Cor-Ten melengkapi fasad lateral perpustakaan dan bertindak sebagai filter cahaya, yakni mencegah sinar matahari menembus secara langsung. Panel dinamis secara dramatis bisa mengubah tampilan fasad depan, baik terbuka ataupun tertutup.
Ruang tengah rumah tersebut berisi koleksi sekitar 5.000 buku. Ruang ini juga berfungsi sebagai tempat pertemuan bagi teman dan kolega bisnis. Pintu masuk perpustakaan merupakan panel besar yang terbuat dari kayu tropis freijo.
Ruang tamu rumah ini dapat tetap terbuka atau pun tertutup dengan dinding kaca geser. Sebuah dinding beton alami berfungsi sebagai penghalang eksterior, sementara kayu freijó memisahkan ruang interior.
Bahan palet yang sama berlanjut di sepanjang seluruh rumah. Baja Cor-Ten, batu bata buatan tangan, dan lantai marmer mengelilingi rumah ini. Dinding eksterior tebal dirancang sebagai penghalang isolasi dan melindungi ruang interior yang tahan terhadap panas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.