JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan didapatkannya Izin Reklamasi dan AMDAL, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melalui PT Muara Wisesa Samudra kini merencanakan untuk memulai pembangunan proyek reklamasi Pulau G Pluit City akhir tahun ini. Namun, optimisme itu bukan tanpa rintangan, mengingat APLN terganjal isu munculnya kerusakan di daerah tangkapan ikan Teluk Jakarta akibat pengerjaan reklamasi pulau G Pluit City.
Pada jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/09/15) siang, Pramono selaku Assistant Vice President Public Relation and General Affairs dari PT Muara Wisesa Samudra mengklarifikasi bahwa sampai September ini pun belum ada pengerjaan yang dilakukan untuk proyek reklamasi Pulau G.
"Saat ini belum ada pengerjaan reklamasi sama sekali. Kami baru sampai pada tahap perencanaan rancangan desain, dan pelaksanaan program CSR perusahaan untuk masyarakat sekitar," jelas Pramono.
Hadir pada jumpa pers tersebut beberapa tokoh perwakilan masyarakat Muara Angke. Pada kesempatan itu para tokoh tersebut mereka yakin bahwa pengerjaan proyek reklamasi Pluit City itu nantinya tidak akan berdampak buruk bagi lingkungan maupun aktivitas keseharian mereka. Mereka juga menepis isu rencana pengerjaan proyek reklamasi ini akan merusak lingkungan yang selama ini menjadi lahan pencarian ikan bagi warga setempat.
"Tidak benar kalau dikatakan nelayan jadi tidak melaut karena adanya rencana pengerjaan reklamasi ini. Kami tidak melaut karena harga bahan bakar sedang tinggi. Kalaupun jumlah ikan yang didapat sedikit, itu karena jumlahnya di laut memang sedang berkurang. Tanpa proyek pun ikan sudah sedikit, jadi bukan karena proyek," kata ungkap Nunung, pelaku usaha nelayan dan pengurus kapal yang turut hadir sebagai perwakilan warga Muara Angke.
Hal senada juga dituturkan oleh H. Muhammad Hafidin, Ketua RW 011 Muara Angke. Baginya pembagian jalur khusus kapal nelayan di tepi teluk tidak akan berpengaruh banyak pada aktivitas nelayan setempat. Dengan adanya jalur khusus tersebut nelayan tetap dapat melaut dan aktivitas mencari ikan bisa dilakukan di titik yang jauh dari tepi teluk seperti biasa.
"Kami lebih khawatir kepada kemungkinan banjir, karena bagaimanapun juga tiap tahunnya ada penurunan tanah di Jakarta. Untuk itu, kami hanya berharap APLN membangun bendungan untuk menjaga daerah kami karena termasuk wilayah rendah," kata Hafidin kepada KOMPAS.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.