"Ini pertama kalinya kami masuk di Indonesia. Di Asia, Dedon sudah beberapa kali memasarkan, tapi di Indonesia, baru kali ini," ujar Regional Marketing Coordinator Dedon Asia Pasicif Limited, Florence Jonkers kepada Kompas.com, Selasa (8/9/2015).
Selain tingginya permintaan, alasan Dedon memasuki pasar furnitur Indonesia adalah karena desainnya berbasis alam.
Sementara itu, menurut Group CEO Dynaforce International Pte. Ltd. Annie Sun, meski momentum kondisi perekonomian Indonesia sedang kurang prima, hal tersebut tidak membuatnya mengurungkan niat mengimpor Dedon.
"Kenapa memasarkan di saat ekonomi Indonesia lesu? Menurut saya, tidak pernah ada waktu yang baik. Bagaimanapun juga, Indonesia adalah pasar potensial yang paling besar," kata Annie.
Dalam bisnis furnitur, perusahaan selalu tahu di mana pasarnya. Dedon diklaim terbuat dari material berkualitas. Hal ini yang membuat para penikmat furnitur bersedia untuk membeli di tengah ekonomi yang melemah.
Adapun pencetus utama sekaligus pendiri Dedon, Bobby Dekeyeser, merupakan mantan pesepak bola Jerman. Karena terbiasa di luar ruangan, Bobby berpikir untuk menciptakan furnitur yang bisa menjadi elemen eksterior.
Selama 25 tahun, Dedon memproduksi furnitur spesialis luar ruang. Meski begitu, furnitur ini juga bisa ditempatkan di dalam rumah. Karena berada di luar ruangan, furnitur ini pun dibuat tahan air, mudah dirawat, dan warnanya tidak cepat pudar.