Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondotel Cisarua Dibangun dari Material Daur Ulang

Kompas.com - 13/08/2015, 10:04 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

CISARUA, KOMPAS.com - Mempertimbangkan kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, yang masih hijau berhutan pinus, PT Tritunggal Agung Propertindo mengusung Grand Dafam Cisarua sebagai bangunan hijau atau green building. Tujuannya, supaya suasana alam tetap menjadi fokus pengunjung.

Saat mendesain kondotel tersebut, sang arsitek Ismail Yaqub berupaya agar bangunan ini tidak mendominasi alam.

"Kami buat bangunan 9 lantai ini agar jangan sampai mendominasi alam. Dengan garis-garis lurus sesuai dengan lingkungan, dan pepohonan," ujar Ismail kepada Kompas.com, Selasa (12/8/2015).

Garis ini, lanjut Ismail, juga dikombinasikan dengan ornamen modern dan elegan, misalnya kayu-kayu. Material kayu yang digunakan juga bukan produksi baru, melainkan hasil daur ulang atau kayu bekas.

Selain menggunakan garis yang disesuaikan, bangunan ini juga menghilangkan komponen yang tidak selaras. Meski secara desain modern dan klasik, namun bangunan ini juga dibuat agar menyatu dengan lingkungan.

"Kami upayakan supaya orientasi utama pengunjung tetap lingkungan. Jadi bangunan ini tidak terlihat menonjol. Desain dapat, alam dapat," sebut Ismail.

Selain itu, tambah dia, Grand Dafam juga menggunakan elemen kaca natural. Kaca bisa memberikan pengunjung pengalaman yang lebih dekat dengan lingkungan. Di skydining, Ismail menciptakan area di mana pengunjung bisa menikmati pemandangan 360 derajat.

Dari segi pengurangan daya dan energi, Grand Dafam juga menggunakan sistem-sistem pendukung. Ismail mencontohkan, bangunan ini mengadopsi sistem ramah energi mulai dari komponen pendingin ruangan, listrik, hingga lampu LED.

Untuk pendingin ruangan, kata Ismai, Grand Dafam menggunakan sistem Variable Refrigerant Volume (VRV). Selain tidak berisik, sistem pendingin VRV juga diyakini bisa menghemat pemakaian listrik hingga 50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Labuhanbatu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Labuhanbatu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pemda dan Pengembang Wajib Punya Data Rumah yang Dibangun

Pemda dan Pengembang Wajib Punya Data Rumah yang Dibangun

Berita
Sri Mulyani Tahan Anggaran Infrastruktur, Dody Tunggu Arahan Prabowo

Sri Mulyani Tahan Anggaran Infrastruktur, Dody Tunggu Arahan Prabowo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nias: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nias: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Simalungun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Simalungun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Imbas PPN 12 Persen, Ada Potensi Kenaikan Ongkos Proyek Infrastruktur

Imbas PPN 12 Persen, Ada Potensi Kenaikan Ongkos Proyek Infrastruktur

Berita
Agung Podomoro Jual Vimalla Hills buat Bayar Utang dan Ekspansi Bisnis

Agung Podomoro Jual Vimalla Hills buat Bayar Utang dan Ekspansi Bisnis

Berita
Standar Hidup Layak Rp 1,02 Juta Per Bulan, Jakarta Masih Tertinggi

Standar Hidup Layak Rp 1,02 Juta Per Bulan, Jakarta Masih Tertinggi

Berita
Lelang Awal Proyek Infrastruktur Tunggu Prabowo Pulang dari Lawatan

Lelang Awal Proyek Infrastruktur Tunggu Prabowo Pulang dari Lawatan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Labuhanbatu Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Labuhanbatu Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Lakukan Ini agar Tak Perlu Repot Bersih-bersih Rumah Sebelum ke Kantor

Lakukan Ini agar Tak Perlu Repot Bersih-bersih Rumah Sebelum ke Kantor

Tips
Tempat Sampah Berbau Tak Sedap? Begini Cara Membersihkannya

Tempat Sampah Berbau Tak Sedap? Begini Cara Membersihkannya

Tips
Seberapa Sering Anda Harus Membersihkan Kipas Angin di Rumah?

Seberapa Sering Anda Harus Membersihkan Kipas Angin di Rumah?

Tips
Berantas Truk ODOL, Pemerintah Bisa Manfaatkan Kereta Api

Berantas Truk ODOL, Pemerintah Bisa Manfaatkan Kereta Api

Berita
Di Titik Rawan Tol Cipularang, Kecepatan Maksimal 60 Kilometer Per Jam

Di Titik Rawan Tol Cipularang, Kecepatan Maksimal 60 Kilometer Per Jam

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau