"Di kawasan Cisarua, terdapat banyak tempat wisata. Setiap minggunya, kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan," ujar Managing Director Andy Surya Jap kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Menurut Andy, kawasan ini memiliki pangsa pasar yang sangat potensial. Selain menjadi tujuan wisata, juga seringkali menjadi tujuan berbisnis, pertemuan, dan pelatihan. Dengan pertimbangan tersebut, kondotel Grand Dafam Cisarua dibangun.
PT Tritunggal Agung Propertindo mengusung konsep desain bangunan hijau untuk proyek perdananya di kawasan ini. Grand Dafam akan dikelilingi pepohonan hijau, yaitu hutan pinus. Di atas lahan seluas 1,5 hektar, kondotel ini berisi 234 kamar dengan ketinggian 9 lantai dan satu lantai semi basement.
Andy menginginkan, dengan tampilan dan fasilitas mewah, Grand Dafam bisa bersaing dengan hotel ternama lainnya di Cisarua. "Pengembang besar sudah masuk. Kalau bangun nanggung, akan kalah. Kita harus kompetitif dengan yang lain. Makanya kondotel ini saya rancang setara hotel bintang empat," kata Andy.
Untuk mengelola kondotel ini, PT Tritunggal Agung Propetindo tidak melakukannya secara manual, melainkan menggandeng Dafam sebagai operator. Menurut dia, Dafam sudah berpengalaman dalam mengelola bisnis perhotelan.
Untuk nilai investasinya, PT Tritunggal Agung Propertindo merogoh kocek senilai Rp 375 miliar, termasuk pembelian lahan dan pembangunan. Saat ini, penjualan masih sekitar 10 persen dari total 234 unit yang dipasarkan. Andy optimistis, hingga akhir tahun penjualan bisa menyentuh 80 persen.
Rencananya, realisasi pembangunan akan dimulai pada akhir Februari 2016 dan ditargetkan selesai dalam kurun waktu 1,5 tahun. Dari 234 unit, tipe yang ditawarkan adalah Deluxe seluas 28 meter persegi, Executive seluas 32,4 meter persegi, Executive Balcony seluas 40 meter persegi, dan Junior Suite seluas 42 meter persegi. Harga unitnya dipatok mulai Rp 900 jutaan.