BEKASI, KOMPAS.com - Kawasan Bekasi sebagai basis industri Nasional dengan pertumbuhan populasi tinggi, mendorong banyak pengembang kian agresif merealisasikan ekspansi bisnisnya. Satu di antaranya adalah Pollux Properties.
Pengembang yang dinakhodai Nico Purnomo Po ini menggarap Encore Bekasi. Pollux mengembangkan megaproyek ini dengan cakupan fasilitas 18 menara apartemen, kondotel, ruko, dan pusat belanja dua lantai di atas lahan seluas 2,1 hektar.
Nico mengatakan, Pollux Properties tertarik membangun di Bekasi karena kota ini sudah bertransformasi. Selain itu, pertumbuhan kelas menengah dan jumlah investasi di sektor kawasan industri terutama manufaktur, otomotif, dan consumer goods, berpengaruh langsung terhadap tingginya permintaan hunian yang layak dan nyaman bagi para pekerja di kawasan ini.
Betapa tidak, potensi yang dimiliki Bekasi sebagai kota penghubung pekerja pabrik dan industri kawasan Cikarang, Karawang, dan Jakarta dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) berjumlah 3.002.112 jiwa pada 2013, atau meningkat menjadi 3.112.698 jiwa pada tahun 2014.
"Di sini juga terdapat lebih dari 1.500 industri baik domestik maupun multinasional seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Singapura yang mempekerjakan karyawan dari negaranya masing-masing," ujar Nico, Jumat (31/7/2015).
Kehadiran industri tersebut, kata Nico, menstimulasi kenaikan permintaan akan hunian, dan juga properti komersial. Dalam 15 tahun terakhir, penjualan rumah di kawasan ini sebesar 93,2 persen dengan tingkat hunian 85,5 persen.
Lantaran alasan itulah Pollux menggarkan dana senilai Rp 3,5 triliun guna merealisasikan Encore Bekasi yang pembangunannya dimulai tahun ini.
Encore Bekasi bukanlah satu-satunya portofolio yang dibesut Pollux. Sebelumnya, perusahaan ini telah memiliki Paragon City Semarang. Adapun proyek yang sedang dibangun saat ini adalah Central City Mall, Fashion District, Marquis de Lafayette, The Kensington, empat Manzoni Hotel, empat Louis Hotel, delapan apartemen, tiga perkantoran, dan satu resor.