Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggapan-anggapan Konyol tentang Desainer Interior

Kompas.com - 22/06/2015, 10:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Terdapat beberapa hal yang seringkali disalahpahami mengenai profesi desainer interior. Beberapa orang berpikir bahwa desain interior adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kain, perabot, dan membuat ruangan lebih cantik dan sempurna.

Ada pula orang yang menganggap bahwa desain adalah sesuatu yang mereka lihat di televisi dan tidak bisa diaplikasikan sendiri. Berikut beberapa anggapan yang salah di masyarakat tentang desain dan desainer interior:

1. Desainer interior adalah pekerjaan wanita

Di dunia ini, banyak sekali stereotip gender pada industri tertentu. Namun, yang paling dominan adalah pada profesi desainer interior. Pekerjaan ini seringkali dikaitkan dengan feminimitas.

Saat ada seorang pria berprofesi tersebut, stigma yang muncul yaitu sang pria adalah penyuka sesama jenis atau homoseksual. Hal ini tentu saja sangat konyol mengingat tahun ini sudah masuk pertengahan 2015. Jelas sekali, desain adalah pekerjaan yang terbuka bagi perempuan, maupun laki-laki.

2. Desainer hanya berurusan dengan kain dan warna

Tugas terbesar dari profesi desainer interior adalah membangun ruang yang fungsional, aman, dan menarik. Desainer tidak hanya berurusan dengan kain, cat dan barang-barang dekoratif.

Mereka juga harus menentukan kebutuhan ruang tata letak, membaca blue print atau cetak biru dari pembangun atau arsitek, dan tentu harus berpengalaman dalam membaca kode bangunan. Desainer terakreditasi bahkan memiliki pencapaian yang lebih dari sekadar menentukan warna.

3. Menyewa desainer tidak murah

Asumsi ini sangat melekat pada banyak orang. Banyak masyarakat menganggap, desainer hanya bisa disewa oleh orang-orang kaya.

Padahal, desainer bisa bekerja dengan menyesuaikan keuangan siapa pun. Jika seseorang ingin mendekorasi suatu ruangan dengan anggaran terbatas, tentu dengan menanyakan kepada desainer bisa membuat anggaran lebih efisien, misalnya memilih tirai yang murah namun berkualitas.

4. Desainer adalah seseorang yang kaku dan rumit

Mitos ini dikembangkan, tidak lain, oleh televisi. Memang, beberapa tontonan tentang desain memperlihatkan desainer yang memiliki pemikiran kaku dan rumit terhadap pemilihan pola tata ruangan.

Sejatinya, desainer yang baik harus mampu memenuhi kebutuhan klien dengan mendengarkan keinginan-keinginan mereka yang disesuaikan juga dengan ruang tersebut.

5. Desainer adalah seseorang yang paling tahu

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau