Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Kondotel Saat Ekonomi Lesu? Kenapa Tidak...

Kompas.com - 11/04/2015, 22:45 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi kondotel saat ekonomi sedang lesu? "Kenapa tidak," kata Vice President Marketing PT Ade Pede Realty (AD Realty), Andi Suwandi, kepada Kompas.com, Sabtu (11/4/2015).

Menurut Andi, kondotel merupakan salah satu instrumen investasi yang aman, likuid, dan menawarkan jaminan keuntungan serta pengembalian investasi menjanjikan. Merujuk pada suku bunga Bank Indonesia 7,25 persen, kata Andi, rental guarantee kondotel justru di atasnya yakni sekitar 10 persen.

"Angka itu bisa dicapai dengan asumsi tingkat hunian kondotel mencapai 70 persen pada tahun pertama operasi, dan 80 persen pada tahun kedua operasi," tutur Andi.

Andi melanjutkan, jaminan sewa 10 persen akan berulang pada tahun kedua. Sementara tahun ketiga dan seterusnya, akan dilakukan dengan pola bagi hasil sebesar 50 persen dari pendapatan per kamar yang tersedia atau room revenue.

Harga sewa kondotel sendiri, khusus untuk skala bintang empat, diperkirakan berkisar antara Rp 800.000 hingga Rp 1 juta per malam. Dengan demikian, imbuh Andi, pengembalian investasi atau return of investment bisa sekitar 7 tahun hingga 8 tahun.

Potensi peluang bisnis investasi di sub-sektor kondotel inilah yang direspon oleh AD Realty. Kendati perekonomian makro sedang melemah, namun dengan proyeksi perhitungan kelayakan bisnis tadi, mereka memutuskan merilis kondotel Horison Ultima Olive Jakarta di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan.

Vice Presiden Director AD Realty Nashran AA, mengatakan, mereka menginvestasikan dana sekitar Rp 600 miliar untuk membangun kondotel Horison Ultima Olive Jakarta sebanyak 179 unit beserta 56 unit apartemen servis dan dua menara apartemen strata The Royal Olive Residences di atas lahan seluas 1,2 hektar.

"Saat ini pembangunannya sudah memasuki tahap akhir, usai penutupan atap pada 1 November 2014. Kami merencanakan akan menyerahkan unit-unit apartemen kepada konsumen pada semester kedua 2015. Sedangkan untuk kondotel akan beroperasi pada 2016," ujar Nashran.

Ada pun kondotel Horison Ultima Olive Jakarta akan dikelola oleh PT Metropolitan Golden management (MGM) dengan kontrak kerjasama lima tahun, dan perpanjangan lima tahun berikutnya.

"Untuk kondotel Horison Ultima Olive Jakarta, kami mematok harga mulai dari Rp 800 juta per unit. Saat ini sudah terjual 25 persen," tandas Nashran.

Pasar sasaran kondotel di Jakarta Selatan, lanjut Nashran, sangat luas. Terutama berasal dari para pebisnis, dan ekspatriat yang berkantor di koridor TB Simatupang, dan sekitarnya. Ceruk pasarnya sangat besar, karena di wilayah Warung Buncit, Jatipadang, dan koridor TB Simatupang, belum banyak hotel bintang empat yang beroperasi.

"Kebutuhan tinggi namun pasokan terbatas," imbuh Nashran seraya menyatakan optimismenya kondotel Horison Ultima Olive bakal diminati para tamu yang disasar tadi.

Menurut catatan Colliers International Indonesia, di kawasan Simatupang, hanya ada dua hotel bintang tiga dan satu hotel ekonomi yang beroperasi yang beroperasi tahun 2015-2016 yakni Aston Neo, Santika, dan Amaris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau