KOMPAS.com - Penurunan suku bunga, populasi meningkat dan ledakan jumlah bangunan mengubah Indonesia menjadi tempat favorit di dunia untuk investasi saham properti.
Pengembang di Bursa Efek Jakarta, termasuk PT Lippo Cikarang dan PT Alam Sutera Realty, memiliki peringkat analis rata-rata tertinggi di antara yang lainnya. The Jakarta Construction, Property & Real Estate Index menunjukkan lonjakan lebih dari 25 persen selama 12 bulan terakhir.
Hal tersebut didorong aksi Bank Indonesia (BI) yang telah memangkas dana pinjaman pada bulan Februari untuk pertama kalinya dalam kurun waktu tiga tahun, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi terbesar, yaitu 7 persen di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo.
Sistem pensiun di Indonesia juga diharapkan bisa meningkatkan investasi di pasar properti nasional sebagai upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kita mengalami kelebihan dalam sektor properti dan terus menunjukkan sinyal positif," kata Direktur PT Ashmore Asset Managemen Indonesia di Jakarta, Arief Wana.
Harga naik
Beberapa produk properti mulai menunjukkan kenaikan harga. Di Alam Sutera, harga rumah naik 0,8 persen sementara Lippo Cikarang naik 0,4 persen.
Rating konsensus rerata perusahaan properti di Indonesia 4,32 skala pada skala 5 setara dengan rating kesepakatan pembelian. Di Amerika Serikat, angkanya menunjukkan 4,13 dan Tiongkok adalah 4,1. Saham dalam indeks properti Jakarta mungkin akan naik 14 persen selama 12 bulan ke depan.
Menurut survei BI, harga rumah baru di seluruh Indonesia juga kemungkinan naik 5,7 persen pada kuartal pertama tahun ini, lebih tinggi dari tahun 2014. Menyusul adanya kenaikan 6,3 persen pada kuartal terakhir tahun yang sama.
Waktu terbaik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.