Raksasa properti dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 8,9 triliun ini akan menyulap area seluas 12 hektar tersebut menjadi sekuel "Kalibata City" atau "Kalibata City Plus-plus".
Menurut Marketing Director Agung Podomoro Group, Indra W Antono, sama seperti megaproyek Kalibata City, Podomoro Park juga merupakan properti dengan konsep multifungsi yang mengintegrasikan apartemen, ruko, dan ruang ritel atau pusat belanja penunjang.
"Potensi pasar di Jl Ngurah Rai, dan juga kawasan di sekitarnya sangat besar. Mereka membutuhkan hunian representatif, pusat belanja memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan juga tempat aktualisasi. Saat ini, belum ada fasilitas seperti itu," tutur Indra kepada Kompas.com, Selasa (7/4/2015).
Saat ini, aku Indra, Podomoro Park masih dalam proses persiapan, mulai dari perizinan termasuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB), analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), studi kelayakan, dan proyeksi nilai investasi.
"Kami masih proses menyusun budget," tandas Investor Relation, Wibisono.
Namun, satu yang pasti, tambah Indra, Podomoro Park didedikasikan untuk pasar dengan segmen menengah-menengah. "Ceruk pasar ini yang paling besar dan kebutuhannya belum seluruhnya terpenuhi. Harganya samalah dengan Kalibata City, sekitar Rp 300 jutaan per unit untuk tipe terkecil," imbuh Indra.
Ada pun realisasi pengembangan Podomoro Park, menurut Indra akan dilakukan segera setelah seluruh perizinan dan persiapan rampung. Targetnya paling lambat akhir tahun 2015 sudah mulai dibangun.