Hal ini dilakukan melalui pembuatan gudang makanan Al Ain UNESCO World Heritage Site, dengan menggunakan daun palem. Pendiri gudang makanan berjuluk The Food Shelter, Sandra Piesik, mengatakan pembuatan bangunan berbasis daun palem tersebut merupakan salah satu solusi berkelanjutan atas perubahan iklim dengan merevitalisasi tradisi lama dengan inovasi modern.
"Dengan sumber daya tradisional terbarukan untuk bahan bangunan yang siap tersedia di banyak wilayah masyarakat dapat melanjutkan penggunaannya untuk konstruksi struktur kebutuhan lokal, seperti gudang makanan, sekolah, dan klinik. Kesulitannya adalah mengaplikasikan teknik pribumi ke dunia dengan budaya berkembang," ujar Piesik.
Dikembangkan bersama Departemen Lingkungan Bersejarah Al Ain, TCA, The Food Shelter merupakan proyek kemanusiaan yang dirancang untuk memberikan kontribusi pada program pembangunan sosial di negara-negara miskin di mana pohon-pohon palem dibudidayakan. Skema yang digunakan adalah memanfaatkan daun palem terbuang untuk membangun tempat penyimpanan yang mampu mengatasi masalah makanan.
Bangunan ini merupakan hasil riset dan program pengembangan selama enam tahun yang mendemonstrasikan kombinasi bahan tradisional dengan teknik modern untuk menghasilkan biaya efektif, cepat, serta solusi ramah lingkungan berkelanjutan.
3 Ideas Ltd, perusahaan arsitektur Sandra Piesik, beserta tim teknisi dari biro Happold melakukan penelitian ekstensif dalam penggunaan daun palem dan mengonstruksi struktur percobaan sebelum merancang kerangka struktur jaringan melengkung.
Ada banyak manfaat bagi masyarakat lokal dengan menggunakan struktur sederhana ini. Salah satunya, strukturnya mudah dibentuk tanpa perlu pemasangan peralatan mekanis di lokasi. Selain itu, daun palem dapat terdegradasi secara alami dan tidak meninggalkan residu.
Teknik tradisional yang digunakan dalam pembangunan berbahan dasar daun palem juga telah dimodifikasi menjadi satu bundel secara bersamaan. Daun palem tersebut tersusun untuk membentuk bagian melingkar panjang yang dapat dilengkungkan dan membentuk struktur kerangka jaringannya.
Hasil akhir proyek ini sendiri adalah sembilan konstruksi modular berukuran 64 meter persegi yang menyediakan total area arsir seluas lebih dari 600 meter persegi.