Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Daun Palem, Pembentuk Struktur Gudang Makanan

Kompas.com - 01/04/2015, 16:34 WIB
Dimas Jarot Bayu,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akibat perubahan mendasar dalam sektor ekonomi maupun budaya, bangunan berbahan dasar daun palem di Mesir nampaknya tak lagi dilirik. Dalam upaya memperkenalkan kembali tradisi yang hilang tersebut, United Nation Convention to Combat Desertification (UNCCD) menyokong penggunaannya untuk mengatasi perubahan iklim dan mengurangi kemiskinan.

Hal ini dilakukan melalui pembuatan gudang makanan Al Ain UNESCO World Heritage Site, dengan menggunakan daun palem. Pendiri  gudang makanan berjuluk The Food Shelter, Sandra Piesik, mengatakan pembuatan bangunan berbasis daun palem tersebut merupakan salah satu solusi berkelanjutan atas perubahan iklim dengan merevitalisasi tradisi lama dengan inovasi modern.

"Dengan sumber daya tradisional terbarukan untuk bahan bangunan yang siap tersedia di banyak wilayah masyarakat dapat melanjutkan penggunaannya untuk konstruksi struktur kebutuhan lokal, seperti gudang makanan, sekolah, dan klinik. Kesulitannya adalah mengaplikasikan teknik pribumi ke dunia dengan budaya berkembang," ujar Piesik.

Dikembangkan bersama Departemen Lingkungan Bersejarah Al Ain, TCA, The Food Shelter merupakan proyek kemanusiaan yang dirancang untuk memberikan kontribusi pada program pembangunan sosial di negara-negara miskin di mana pohon-pohon palem dibudidayakan. Skema yang digunakan adalah memanfaatkan daun palem terbuang untuk membangun tempat penyimpanan  yang mampu mengatasi masalah makanan.

Bangunan ini merupakan hasil riset dan program pengembangan selama enam tahun yang mendemonstrasikan kombinasi bahan tradisional dengan teknik modern untuk menghasilkan biaya efektif, cepat, serta solusi ramah lingkungan berkelanjutan.

3 Ideas Ltd, perusahaan arsitektur Sandra Piesik, beserta tim teknisi dari biro Happold melakukan penelitian ekstensif dalam penggunaan daun palem dan mengonstruksi struktur percobaan sebelum merancang kerangka struktur jaringan melengkung.

Ada banyak manfaat bagi masyarakat lokal dengan menggunakan struktur sederhana ini. Salah satunya, strukturnya mudah dibentuk tanpa perlu pemasangan peralatan mekanis di lokasi. Selain itu, daun palem dapat terdegradasi secara alami dan tidak meninggalkan residu.

"Bahan ini juga dapat dipergunakan kembali. Selain itu, keterampilan untuk menciptakan tempat penampungan tersedia di wilayah lokal. Potensi adaptasi desain dan penggunaannya juga luas," lanjut Piesik.

Teknik tradisional yang digunakan dalam pembangunan berbahan dasar daun palem juga telah dimodifikasi menjadi satu bundel secara bersamaan. Daun palem tersebut tersusun untuk membentuk bagian melingkar panjang yang dapat dilengkungkan dan membentuk struktur kerangka jaringannya.

Hasil akhir proyek ini sendiri adalah sembilan konstruksi modular berukuran 64 meter persegi yang menyediakan total area arsir seluas lebih dari 600 meter persegi.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau