Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Pasar Properti Mulai Jenuh!

Kompas.com - 28/03/2015, 23:43 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pasar properti Indonesia mulai memasuki masa jenuh. Hal ini ditandai dengan perlambatan yang mencapai titik minus lima persen hingga minus delapan persen.
 
"Memang pergerakan pasar properti pada 2014 lambat, namun kuartal I/2015 ini lebih lambat lagi. Perlambatannya -5 persen hingga -8 persen. Saya prediksi perlambatan akan terus terjadi sampai akhir 2015," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanada kepada Kompas.com, di Bekasi, Sabtu (28/3/2015).
 
Ali mengatakan pasar properti pada tiga bulan pertama 2015 mencapai titik paling rendah sejak tahun lalu, seiring kondisi pasar yang sedang jenuh dan terlalu tingginya harga properti.
 
"Pasar kita ini sudah jenuh. Ketika hal ini terjadi maka pasar akan terbatas, dan tidak akan mengalami peningkatan. Apalagi dengan tingginya harga yang dipasarkan pengembang. Pasar Indonesia itu kan dominan kelas menengah tapi pengembangnya justru selalu main di atas," lanjut Ali.
 
Selain itu, kekacauan politik dan ekonomi yang melambat membuat banyak pemilik modal ketakutan untuk berinvestasi di sektor properti. Banyak investor menahan modal dan memilih menunggu situasi hingga kembali kondusif.
 
"Ada ketakutan sesaat para investor karena politik dan ekonomi kita ini sedang tidak stabil. Mereka sensitif terhadap masalah (politik dan ekonomi) ini sehingga masih menahan investasi," tambah Ali.
 
Meski begitu, Ali menegaskan bahwa bisnis properti akan terus merangkak dari keterpurukan hingga akhir tahun 2015. Namun kondisi tersebut perlu diperbaiki karena masih berada pada posisi minus.
 
"Banyak tanda-tanda properti ini akan merangkak naik. Suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) disusul suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) turun. Inflasi di Indonesia juga terjaga. Banyak pengembang Asia Pasifik, seperti Jepang, Tiongkok, bahkan Korea masuk ke Indonesia juga memperkuat basis ekonomi. Pemerintah juga sekarang sedang gencar membangun infrastruktur. Namun setahun ini masih akan tetap minus sebetulnya," papar Ali.
 
Ali juga menyebut untuk tahun ini, pengembang akan mengalihkan orientasinya ke pasar menengah melihat kondisi pasar kelas atas yang kian jenuh.
 
"Melihat pergerakan dari 2014 ke 2015, mulai ada keseimbangan (segmentasi pasar dan harga jual properti) yang akan menimbulkan kenaikan. Pengembang tahun ini diprediksi menyasar pasar menengah," tandas Ali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

Berita
Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com