Menurut Maurin, pemerintah bisa menyiapkan jaminannya. Sementara Bank BTN tengah menganalisis untung ruginya, karena setiap meminjam dari bank asing selalu ada risikonya.
Menurut Direktur Utama Bank BTN, Maryono, jika satu bank asing memberi pinjaman 500 juta dollar AS maka Indonesia bisa mengumpulkan Rp 6 triliun. Dengan jumlah ini, pemerintah bisa membangun 60 ribu unit rumah.
Sedangkan jika ketiga bank tersebut memberikan masing-masing 500 juta dollar AS, maka setidaknya pemerintah bisa membangun 180 ribu unit rumah.
"BTN ditunjuk negosiator untuk pembiayaan ADB, World Bank, dan IFC. Mereka nanti lihat bagaimana risikonya, untung apa tidak, risikonya apa meminjamkan dana ke Indonesia," kata Maryono.
Dia menambahkan, ketiga bank ini juga tengah mempertimbangkan, bentuk pinjaman dalam bentuk dollar AS dan Rupiah. Sementara masa tenor sekitar 10-15 tahun dengan bunga 1-2 persen.