Six Senses Hotel Resorts Spa didatangkan oleh PT Cahaya Warna Prima selaku pemilik sekaligus pengembang fasilitas akomodasi tersebut. Six Senses Bali dikembangkan di atas lahan seluas 12 hektar yang akan dimanfaatkan dalam dua tahap pengembangan.
Tahap pertama seluas 6 hektar mencakup 28 sky villas, 62 vila tapak dengan satu kamar tidur, dan tujuh vila dengan dua kamar tidur. Sedangkan tahap kedua meliputi 62 vila eksklusif dengan tiga kamar tidur.
Pengembang mengusung genre desain yang mengadopsi budaya lokal, serta mengadaptasi topografi lahan yang berkontur. Fasilitas yang melengkapinya antara lain kapel pernikahan, ruang serbaguna, ruang pertemuan, restoran, bar, kolam renang, serta kebun organik.
Kehadiran Six Senses Bali, bakal menambah daftar total kamar hotel di Pulau Dewata ini. Menurut riset JLL Indonesia, hingga tiga tahun ke depan, terdapat sejumlah total 15.300 kamar hotel baru. Dari jumlah tersebut, 17 persen di antaranya merupakan hotel dengan klasifikasi mewah. Ini artinya ada 2.601 kamar hotel mewah baru.
Sementara komposisi terbesar masih didominasi hotel kelas menengah yakni sebesar 41 persen, kelas ekonomi 21 persen dan kelas atas 16 persen.
Bertambahnya hotel kelas mewah di Bali didorong oleh kenaikan tingkat hunian. Per November 2014, tingkat hunian hotel kelas mewah tumbuh sebesar lima persen dari tahun 2013, atau paling tinggi dibanding kelas hotel lainnya.
Sementara tarif rerata harian (average daily rate) menurun 10 persen, menjadi sebesar 445,45 dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 5,5 juta per malam. Hal ini disebabkan bertambahnya sejumlah kamar hotel baru yang masuk pasar pada tahun 2014.