Sejarah dan Pilihan Langkan untuk Keindahan Beranda

KOMPAS.com - Di mana pun Anda tinggal, baik di sebuah pondok tepi laut, di pegunungan, di apartemen, maupun di rumah tepi jalan kota, beranda adalah salah satu elemen arsitektur yang bernilai tinggi.

Balustrade, yaitu langkan atau pagar berupa kisi-kisi di beranda, tidak hanya bisa melindungi penghuni rumah, tetapi sekaligus menyelaraskan semua detail pada eksterior. Bahkan, pagar ini juga bisa menjadi fitur menonjol.

Langkan adalah pagar penghalang setinggi pinggang, bisa terbuka dan tertutup, yang dirancang untuk menahan penghuni agar tiak terjatuh. Terdiri dari serangkaian batu, kayu atau logam, langkan seringkali diukir dengan susuran memanjang di atasnya.

Susuran adalah bidang horisontal atau bagian yang terletak di atas langkan, fungsinya adalah sebagai pegangan.

Sejarah langkan

Langkan di zaman kuno, sekitar 850 tahun hingga 500 tahun sebelum masehi dihiasi dengan jendela istana. Meskipun langkan tidak banyak digunakan dalam arsitektur Romawi atau Yunani, konsep tersebut muncul pada beberapa kursi, meja kaki, atau tempat lilin dari marmer.

Kata "balustrade" sendiri berasal dari Italia yaitu "balaustro", yang berarti "bunga delima," sebagai desain tradisional menyerupai bentuk bunga delima yang setengah terbuka.

Pada akhir abad ke-15, langkan ditemukan di istana di Venesia dan Verona, Italia. Awal kelahiran Renaissance digambarkan sebagai colonnettes, atau kolom kecil dan tipis yang digunakan untuk mendukung sebuah arena atau galeri.

Contohnya bangunan legendaris, The Palazzo dei Conservatori, yang didirikan pada abad ke-16 di Roma. Michelangelo merancang ulang dan menggunakan vas berbentuk langkan travertine.

Langkan besi