Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KONSULTASI INVESTASISteven Eric Lazuardi
Sekilas tentang Steven The Steven Eric Lazuardi adalah konsultan Hokiplus. Lahir di Jambi, 2 Januari 1975, Steven mendalami ilmu china kuno dari nenek dan orangtuanya.Ia beberapa kali tampil di televisi swasta.

Jokowi, SBY, dan Prahara di Tahun Kambing....

Kompas.com - 09/02/2015, 13:54 WIB
Oleh Steven Eric Lazuardi

KOMPAS.com - Suasana menjelang Imlek Tahun Kambing Kayu 2015 kian hari kian terasa. Pernak-pernik dan kostum Imlek serba merah mulai ramai menghiasai kawasan Pecinandi Indonesia, terutama kawasan Glodok yang telah lama dikenal banyak kalangan.

Hujan deras pun terus berlangsung hingga hari ini, bahkan sempat membuat banjir di beberapa kawasan. Banyak orang mulai gelisah, seolah masih belum hilang dari ingatannya kejadian banjir pada tahun-tahun sebelumnya. 

Bukan hanya kejadian alam. Situasi politik di Tanah Air pun sangat terasa bergejolak, menjadi prahara baru, yang ikut mewarnai datangnya Imlek 2566 berdasarkan Kalender HSIA.

Seperti sudah dibahas sebelumnya, Anda Pemilik Shio Kambing yang Dihormati atau Justru Pembuat Onar?, di Tahun Kambing 2015 dengan elemen Langit adalah Kayu dan Elemen Bumi adalah Emas terjadi permasalahan kontroversial yang melibatkan institusi, salah satunya antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Polri ibarat elemen emas yang terus berkilau sepanjang masa sejak jaman dahulu kala. Sementara itu, KPK ibarat elemen Kayu, yang kokoh berdiri sejak era Pemerintahan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada kasus ini, situasi dan kondisi kerja menjad tidak kondusif. Ya, karena masing–masing pihak selalu mencari solusi untuk melakukan pembenaran diri dan mencari fakta pembuktian diri, bahwa status tersangka itu adalah fitnah.

Fenomena tersebut akhirnya menggiring Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menyelesaikannya secepat mungkin. Sejumlah organisasi pun muncul dan berbicara atas nama rakyat. Mereka meminta Presiden untuk tegas dalam menuntaskan perseteruan antara Polri dan KPK.

Tak hanya itu. Sejumlah kalangan bahkan terang-terangan mengaku kecewa dengan lambatnya penanganan masalah hingga terasa berlarut–larut. Di sisi lain, kebijakan baru terus bergulir seiring adanya pemerintahan baru.

Orang pun mulai membanding-bandingkan kinerja dua periode Pemerintahan SBY dan Jokowi yang baru saja mulai mengambil alih kepemimpinan pemerintahan NKRI. Kenapa harus dibandingkan?

Kajian Ilmu China 

Dalam kajian ilmu leluhur, ada banyak sekali yang dapat diungkapkan. Namun, hal yang menjadi prioritas utama adalah building character atau karakteristik dalam jiwa manusia. Hal tersebut kemudian didukung oleh faktor kombinasi dari keberuntungan keluarga dan perusahaan tempat seseorang berada atau berkarir.

Tentu, bila disimak dan dihitung berdasarkan tanggal kelahiran dalam perspektif ilmu China dan Jawa Kuno, maka ditemukan sesuatu hal unik dan lucu. Mengapa demikian?

Presiden RI ketujuh Jokowi dan keenam SBY adalah tergolong ke dalam shio yang sama, yakni Shio Kerbau. Jokowi lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Sementara itu, mantan Presiden keenam Ri, SBY, lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Tengah.

Jokowi tergolong Shio Kerbau dengan didominasi oleh elemen Langit, yakni Logam atau Emas, dan elemen Bumi, yakni Tanah. Dari elemen langit itu terlihat, bahwa Jokowi mendapatkan simbol glamor dari keterkenalannya melalui media yang mengekspos tentang dirinya.

Dukungan itu termasuk juga oleh elemen Bumi, yakni Tanah. Elemen tanah membuat dirinya lebih unggul karena cepat beradaptasi di manapun ia berada. Tanah, seperti Bumi dipijak, terlihat sabar dan kalem, namun menyerap semua yang ada. Ibarat air yang diserap tanah, dan bila sudah marah, maka akan terjadi gempa bumi dan bencana alam.

Kedua komposisi elemen gabungan itu memang sangat kokoh dan tak terpisahkan. Agak lambat dalam bertindak, namun pasti. Banyak pertimbangan yang dipikirkan matang–matang sebelumnya.

Lalu, Presiden SBY, yang juga tergolong Shio Kerbau, didominasi oleh elemen Langit adalah Tanah, dan elemen Bumi adalah Api. Elemen langit, yakni Tanah, memberikan gambaran bahwa Tanah yang menyerap, dapat juga diartikan mengkaji semua permasalahan dengan sabar dan kalem. Setelah semua bukti didapatkannya, maka akan menjadi suatu kekuatan untuk melanjutkan langkah yang diinginkan.

Langkah yang diinginkan itu terwujud dalam elemen Bumi, yakni Api. Elemen Api melambangkan semangat enerjik yang tinggi, kerja tanpa kenal lelah siang dan malam. Apalagi, ditambah dengan simbol Shio Kerbau, maka semakin kuatlah seseorang bekerja dan berkarya tanpa kenal lelah.

Respon Elemen Bumi antara Tanah dan Api adalah sesuatu hal berbeda. Api pastilah akan lebih cepat menyambar atau move fast!

Berdasarkan Ilmu China Kuno atau Ba Qi, elemen Langit diibaratkan dengan Cara Berpikir, sementara elemen Bumi adalah cara mengambi tindakan. Oleh karena itu, banyak yang shionya sama, namun beda dalam berpikir maupun bertindak untuk menuntaskan suatu pekerjaan.

Kajian Jawa Kuno

Dalam perhitungan kalender Jawa Kuno, Jokowi lahir pada tanggal 7, bulan Suro, Tahun Jimawal 1893 pada Rabu Pon. Bulan Suro memberikan arti mistik tersendiri dan dipercaya merupakan bulan keramat. Kelahiran Rabu Pon menginginkan keterbukaan dan kejujuran antar-manusia dalam melaksanakan maupun menuntaskan tugas. Sosok ini paling tidak suka dengan kebohongan.

Adapun Presiden SBY lahir pada tanggal 15, Bulan Selo, Tahun Be 1880, pada Jumat Kliwon. Kelahiran Jumat Kliwon memberikan gambaran bahwa banyak hal bisa tuntas tanpa harus banyak diketahui khalayak ramai. Lebih mengarahkan diri sebagai orang yang memberikan pencerahan. Seperti sinaran bintang kecil, namun indah dipandang dan memberikan harapan baik kepada umat manusia, terlihat di malam hari.

Ya, semua perihal ciptaan Tuhan selalu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Manusia tak ada yang sempurna. Semoga Indonesia selalu berjaya dan sejahtera! 

Salam Hokiplus 2015, Happy Cuan 888!

(Konsultan Hokiplus/indonesiahokiplus@gmail.com/hokiplus@live.com)

Ragu dengan langkah Anda ke depan terkait rencana bisnis Anda? Silakan kirimkan pertanyaan via e-mail dengan dilengkapi dengan nama lengkap, tanggal, bulan, tahun, dan jam lahir. Data dilengkapi dengan data kelahiran suami, istri, atau anak bila sudah berkeluarga. Pertanyaan yang lengkap memudahkan untuk dibahas secara detail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com