Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi Arsitek? Pertimbangkan Saran Ini...

Kompas.com - 05/02/2015, 19:53 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Jalur karir yang Anda pilih saat ini mungkin salah. Sebab, banyak orang butuh waktu untuk mengetahui pekerjaan apa yang pantas dijalani selama 30 tahun sampai 40 tahun ke depan. Karir adalah komitmen.

Bagi beberapa orang, komitmen bisa jadi cukup menyeramkan, maka Anda perlu berlatih ketika tiba saatnya untuk memilih karir. Terlebih karir yang tidak hanya sesaat, tetapi juga yang berkembang dari waktu ke waktu.

Tidak terkecuali, karir di bidang arsitektur. Bidang ini memerlukan paduan kemampuan otak, kreativitas dan dedikasi. Arsitektur membutuhkan orang-orang yang berada di dalamnya untuk jangka panjang. Meskipun rasanya menyenangkan ketika membayangkan membangun menara dan jembatan, arsitek tidak langsung merancang struktur tertinggi dan terbesar dunia pada hari pertama bekerja.

Tapi, jika Anda mungkin mempertimbangkan karir arsitektur, berikut ulasan yang dapat membantu untuk meneguhkan diri apakah karir tersebut tepat atau tidak.

Macam-macam arsitek

Arsitektur tidak terdiri dari satu bidang studi. Namun, karir arsitektur menawarkan beberapa pilihan. Sebagai contoh, apakah Anda lebih suka bekerja di luar ruangan? Apakah Anda mencintai alam dan senang merancang daerah alami? Maka bidang arsitektur lanskap yang cocok bagi Anda.

Beberapa disiplin karir arsitektur lainnya mungkin ada, tetapi perlu diingat bahwa arsitektur tidak terbatas pada, bangunan, perangkat lunak dan desain.

Satu hal yang pasti, seorang arsitek harus memiliki keterampilan besar dalam hal kreativitas dan matematika. Ini adalah kombinasi sulit yang tidak banyak dari kita memilikinya.

Untuk itu lihatlah keterampilan apa saja yang diperlukan untuk setiap jenis arsitek dan bandingkan dengan kekuatan atau kelemahan Anda.

Biaya edukasi tinggi

Sama seperti setiap bidang yang sangat profesional lainnya, arsitektur adalah bidang ahli yang membutuhkan pendidikan dan pengalaman panjang dan signifikan. Sebelum Anda menggambar desain untuk merancang bangunan besar, pendidikan profesi harus Anda ikuti.

Perguruan tinggi dan universitas yang menawarkan gelar sarjana dalam arsitektur akan menjadi taruhan terbaik. Sebuah program arsitektur paling sering memerlukan siswa yang unggul dalam studi matematika dan bahkan mungkin memiliki beberapa pengalaman magang yang relevan.

Setelah Anda memperoleh gelar sarjana di bidang arsitektur, sebagian besar arsitek mengambil pendidikan mereka selangkah lebih maju dan mengambil gelar master.

Memiliki visi desain

Dulu, arsitektur adalah sebuah karir di bidang lapangan yang kerjanya membangun gedung megah dan struktur yang meninggalkan rekam jejak hingga sekarang. Hari ini, wajah arsitektur berubah secara signifikan sebagai bidang ruang perkotaan yang terus berkembang dengan mengandalkan bangunan beton-beton tinggi di sekitar sistem transportasi dan ruang terbuka.

Untuk calon arsitek, realitas ini berarti persaingan yang lebih besar pasca pendidikan. Ini bukan berarti bahwa seorang arsitek memiliki sedikit kesempatan untuk berhasil, tetapi hanya mereka yang benar-benar ingin masuk ke lapangan saat ini, harus memiliki visi dan semangat untuk pekerjaan tersebut meski tantangannya besar.

Lebih baik Anda tahu apa yang diinginkan dari awal. Misalnya, jika Anda ingin merancang ruang-ruang perkotaan fungsional, tetapkan tujuan itu sejak awal saat Anda membuat rencana pendidikan.

Keinginan untuk belajar dan membangun jaringan

Pendidikan arsitektur tidak berhenti pada ijazah. Bahkan, banyak perusahaan arsitektur bersikeras bahwa arsitek perlu mengambil bagian dalam program pendidikan berkelanjutan atau pelatihan khusus untuk menguasai teknik-teknik baru dan strategi desain.

Demikian juga orang-orang dengan bakat sosial akan sukses dalam dunia arsitektur. Jaringan merupakan bagian integral dari bisnis sebagai pintu untuk proyek-proyek potensial berikutnya. Membangun jaringan juga merupakan cara yang bagus untuk berhubungan dengan calon klien, terutama jika Anda bekerja secara mandiri.

Selain itu, banyak arsitek yang dipasangkan dengan mentor. Mereka yang tergolong baru perlu berkolaborasi dengan profesional sepanjang karir mereka.

Mau mengerjakan proyek kecil

Arsitek terbaik adalah mereka yang memiliki fleksibilitas dan kemauan untuk belajar dari proyek-proyek kecil. Hal ini penting karena di awal karir arsitek, proyek kecil merupakan kesempatan besar.

Mengerjakan proyek kecil juga merupakan cara terbaik untuk menjamin bahwa Anda siap untuk proyek besar ketika akhirnya kesempatan itu datang.

Selain itu, proyek-proyek yang lebih kecil juga bisa menjadi ajang untuk mengenal rekan-rekan Anda di lapangan dan belajar dari mereka.

Bagaimana? Apakah Anda masih berminat menjadi arsitek?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com