Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kemacetan Parah, TOD Jadi Andalan

Kompas.com - 04/02/2015, 07:29 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kendaraan di Jakarta kian melonjak setiap tahunnya. Riset Indonesia Effort for Environment pada 2013 menyebutkan pertumbuhan kendaraan di Jakarta mencapai 1.600-2.400 unit per hari. Dari jumlah tersebut, 16,5 persen merupakan pertambahan mobil sementara sisanya adalah motor, bus, dan truk.

Sedangkan, jumlah kendaraan seluruh Jadebotabek yang beroperasi di Jakarta mencapai 38,7 juta unit, terdiri dari 26,1 juta unit sepeda motor, 5,3 juta unit mobil, 1,3 juta unit bus, dan 6,1 juta unit.

Mudah ditebak jika setiap hari, ibu kota dilanda kemacetan irasional. Tak ada ruas jalan yang bebas kemacetan. Terlebih pada jam-jam sibuk pagi pukul 06.00-09.00 WIB dan petang pukul 17.00-21.00 WIB.

Untuk mengatasi lonjakan tingkat kendaraan tersebut, DKI Jakarta kemudian mengembangkan konsep transit oriented development (TOD). Konsep tersebut diterapkan di wilayah Dukuh Atas hingga Lebak Bulus. Hal ini dimaksudkan untuk mengurai tingkat kemacetan yang sudah semakin parah.

Kepala Seksi Perencanaan Pola Ruang Dinas Penataan Kota DKI Jakarta, Sutikno, menjelaskan, selain mengembangkan TOD terkait transportasi, pembangunan kawasan hunian di wilayah TOD juga akan diperbaiki. Menurutnya, kebijakan yang mengakomodasi setiap pengembangan, terutama properti, diperlukan juga agar rencana ini bisa direalisasikan.

“Kita akan kembangkan konsep (TOD) ini mulai dari wilayah Dukuh Atas hingga Lebak Bulus. Nantinya, akan ada diskresi kebijakan yang diberikan untuk pengembang dalam mengelola kawasan TOD ini,” ujar Sutikno saat ditemui Kompas.com, di Kantor Dinas Penataan Kota Jakarta, Rabu (03/02/2015).

Saat ini, lanjut Sutikno, sebagai langkah awal tengah dibangun infrastruktur yang dapat menunjang konsep TOD di wilayah tersebut. Infrastruktur yang dibangun, antara lain transportasi publik seperti Light Rail Transit dan Busway, serta pembangunan jalan.

“Target kita tahun 2015 ini membangun infrastruktur, seperti jalan, taman, dan transportasi publik. Ini juga kan bisa menunjang konsep TOD,” tandas Sutikno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau