Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengungkapkan hal tersebut dalam paparan Jakarta and Surabaya Market Report, Selasa (13/1/2015).
"Sepanjang tahun 2014, Puncak Group berhasil menyelesaikan pembangunan Puncak Permai untuk Tower A, B, dan C, dan Puncak Kertajaya untuk Tower A dan B," ujar Ferry.
Menyusul Puncak Group adalah Pakuwon Group. Raksasa Surabaya dengan kapitalisasi Rp 23,1 triliun ini memasok 5.083 unit apartemen yang berasal dari lima proyek. Kelima proyek tersebut adalah Water Place, Educity, Condominium Regency, Grande Waterplace, De Residences dan East Coast Apartment.
"Perbedaan Puncak Group dan Pakuwon Group adalah jumlah unit dalam satu proyek. Puncak Group membangun sedikit proyek dengan jumlah unit masif. Sedangkan Pakuwon membangun proyek lebih banyak namun dengan jumlah unit lebih sedikit," jelas Ferry.
Pengembang lainnya yakni Gunawangsa Group berada di posisi tiga pemasok apartemen terbanyak dengan tujuh persen atau 1.271 unit. Berikutnya Aktifitas Putra Mandiri dengan 1.089 unit atau enam persen, dan Ciputra Group 908 unit atau lima persen. Sementara 22 persen sisa pasokan apartemen diproduksi sejumlah pengembang lainnya.
Komposisi nyaris serupa juga terjadi untuk pasokan tahun 2015 hingga 2018 yang akan datang. Puncak Group masih menguasai pasar dengan 32 persen atau 8.270 unit dari total pasokan baru 25.844 unit dari 27 proyek.
Pakuwon Group teraktif kedua dengan 27 persen atau 6.978 unit. Disusul Gunawangsa Group sebanyak 10 persen atau 2.584 unit, dan PT Tlatah Gemah Anugerah dengan lima persen atau 1.292 unit.
Ciputra Group bergeser ke posisi lima bersama dengan PT PP Properti yang masing-masing memasok tiga persen atau 775 unit. Sedangkan 20 persen pasokan lainnya diproduksi sejumlah pengembang berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.