Badan Meteorologi Shanghai juga menyebutkan
angin kencang membantu penyebaran polusi dan asap yang terjadi Minggu ini (11/1/2015), dan Senin besok (12/1/2015).Buruknya kualitas udara kota Shanghai ini sampai membuat para blogger dan pengguna internet berseloroh. Menurut mereka, Shanghai hanya memiliki tiga hari bebas polusi pada tahun ini, selebihnya diklasifikasikan sebagai hari yang tercemar, dan tercemar berat."Seperti Beijing, sekarang masker telah menjadi kebutuhan sehari-hari di Shanghai," tulis seorang blogger.
Di Beijing, Biro Perlindungan Lingkungan meningkatkan peringatan polusi menjadi warna kuning atau peringatan ketiga tertinggi pada pukul 05:00 Sabtu (10/1/2015).
"Untuk memudahkan akumulasi polutan, kami telah mengambil langkah untuk menaikkan peringatan menjadi warna kuning, dan meminta agar semua departemen mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi," kata pejabat Biro Perlindungan Lingkungan Beijing.
Keresahan masyarakat terhadap polusi udara mendorong pemerintah menyatakan "perang melawan polusi" dan bersumpah untuk mengurangi penggunaan batubara di beberapa daerah. Pemerintah kota Beijing juga telah menutup pabrik-pabrik dan memperkenalkan standar bahan bakar baru.
Beijing mencatat sedikit penurunan tingkat asap tahun lalu, meskipun kepadatan rata-rata polutan masih lebih dari tiga kali lipat dari batas yang ditentukan WHO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.