Pusat belanja
Keterbatasan lahan di pusat kota Jakarta, mendorong pengembangan pusat belanja semakin aktif dan masif di kawasan pinggiran dan beberapa kota lain di luar Jadebotabek, Bandung, dan Surabaya.
Anton mengatakan fenomena baru yang terjadi pada 2015 adalah semakin melonjaknya tingkat okupansi pusat belanja. Seiring ekspansi peritel lokal dan asing. Meskipun demikian, harga sewa tidak akan melambung tinggi, karena kenaikan besar-besaran sudah terjadi pada pertengahan tahun 2014.
"Dus, peritel-peritel besar lebih konservatif dengan melakukan ekspansi secara terbatas. Sebaliknya, mereka akan menggenjot pertumbuhan volume penjualan. Permintaan pasar memang menguat, namun peritel-peritel ini akan bermain aman (play save)," kata Anton.
Tahun 2015, tambah dia, juga akan hadir peritel-peritel asing baru baik lokal maupun internasional asal Asia, dan Eropa. Hal ini menjadikan persaingan antarperitel semakin ketat.
Kawasan industri
Masuknya perusahaan perangkat telekomunikasi Oppo Mobile, ikut mewarnai riuhnya pasar kawasan industri. Anton menjelaskan, meski Oppo Mobile hanya mengakuisisi pabrik, namun mendorong tingkat hunian kawasan industri semakin meningkat.
"Dengan keterbatasan lahan yang ada di kawasan-kawasan industri utama Cilegon, Bekasi, Cikarang, menstimulasi munculnya kawasan-kawasan industri baru di kota-kota lain di Pulau Jawa seperti Semarang, dan Surabaya, serta di Makassar, Medan, dan Balikpapan," ujar Anton.
Di sisi permintaan, Anton memprediksi, akan ada pertumbuhan, karena investasi lebih baik. Perusahaan yang melakukan ekspansi juga akan jauh lebih banyak. Sebagai informasi, realisasi investasi penanam modal asing (PMA) di sektor properti kuartal III tahun ini saja mencapai Rp 4,6 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.