Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orang Depok Cuma Numpang Tidur"

Kompas.com - 28/12/2014, 20:33 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Salah satu obsesi hampir semua perencana kota adalah memindahkan sentral bisnis dan ekonomi dari metropolitan ke kota-kota lain. Dekonsentrasi pusat bisnis dan ekonomi ini harus segera dikembangkan, agar Jakarta tidak mengalami stagnasi.

Menurut perencana kota, Emil Elestianto Dardak, kota Depok punya potensi besar yakni ilayah-wilayah tertentu yang dapat dikembangkan untuk central business district (CBD) baru. Sayangnya, saat ini Depok hanya menjadi kawasan permukiman. Kebanyakan penduduknya bekerja di Jakarta.

"Orang Depok, hanya numpang tidur di Depok. Mereka jadi tidak peduli dengan pemerintah yang sedang berusaha turun ke bawah membenahi kotanya," jelas Emil saat diskusi Urban Civic Development, Minggu (28/12/2014).

Emil prihatin melihat warga Depok yang harus memenuhi jalan menuju dan dari Jakarta setiap harinya. Jika dikalkulasi selama satu minggu saja, mereka harus melewatkan 20 jam waktu di perjalanan. Hal ini, kata Emil, memicu depresi dan stres tingkat tinggi.

"Tidak ada yang tahu, Depok punya potensi besar. Peluangnya apa? Jalur kereta (commuter line). Karena, kereta merupakan moda transportasi yang membuat banyak pesepeda motor beralih ke kereta," ujar Emil.

Dia menuturkan, dengan berkurangnya kendaraan pribadi, masalah kemacetan akan teratasi. Kereta sudah terbukti menjadi transportasi utama di negara-negara maju, misalnya Amerika Serikat. Emil mencontohkan, aktor terkenal Keanu Reeves saja merupakan penumpang setia mass rapid transportation (MRT) karena menganggap transportasi ini lebih efisien daripada mobil.

"Keanu Reeves saja naik kereta, masak kita nggak? Mungkin bedanya kereta kita (dengan kereta di Amerika) dari sisi keamanan dan kenyamanan. Meski begitu, kereta kita (di Indonesia) sudah jauh lebih baik," kata Emil.

Selain dilalui kereta, Emil menambahkan, potensi yang dimiliki Depok infrastruktur jalan tol. Menurut Emil, sejak adanya Jakarta Outer Ring Road (JORR) atau jalan tol lingkar luar Jakarta, pemindahan sentralisasi bisnis ke Depok jadi lebih memungkinkan.

"Pertama sekali ada jalan tol Cawang-Grogol, itu inner ring road. Kemudian, dibuat outer ring road mengitari Jakarta mulai dari Cikampek, Serpong, sampai ke Cikunir, lalu Tanjung Priok. Nah, sekarang ada lagi JORR 2 Kunciran-Depok. Dengan adanya konektivitas ini, warga Depok tidak perlu ke Jakarta dulu untuk ke bandara atau pelabuhan," pungkas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau