Salah satu ide menyegarkan itu adalah "Townization". Ini merupakan proyek tesis milik Yang Dingliang yang menyediakan penelitian inovatif berupa perencanaan dan usulan untuk mengembangkan kota-kota mandiri di masa kini dan masa depan China.
Tesis tersebut memenangkan penghargaan dari sekolah desain Harvard University tentang perencanaan kota. Tesis itu meliputi tiga bagian utama, yaitu analisis tentang alternatif paradigma urbanisasi, strategi perencanaan jaringan perkotaan baru yang menggabungkan kota yang satu dengan kota lainnya, serta pembentukan Xiaoyi sebagai desain dan arsitektur perkotaan untuk dilaksanakan secara efektif.
Memang, urbanisasi di China telah menyebabkan sebagian besar fasilitas dan layanan, serta sistem registrasi rumah tangga memberi keunggulan lebih. Semua itu secara eksklusif berfokus pada konsep "Megacity", yang pada akhirnya menyebabkan masalah kepadatan penduduk, kerusakan lingkungan, serta perbedaan mencolok antara perkotaan dan pedesaan.
Adapun proposal tesis ini terdiri dari 19.683 kota yang ditunjuk untuk membantu menyerap 300 juta warga potensial dan telah ditambahkan jumlahnya dalam 15 tahun ke depan. Selain itu, "kepadatan" tersebut akan melepaskan tekanan terhadap kota-kota besar, memberikan gaya hidup alternatif, serat sangat mendorong perkembangan daerah pedesaan di sekitarnya.
"Townization di China harus didasarkan pada kota-kota yang ada dan tugas utamanya adalah melakukan upgrade. Untuk itu, tesis ini akan menggelar konsep perencanaan dan desain prinsip-prinsip dasar untuk kota dengan memperhitungkan faktor demografi dan kriteria populasinya, skala kota, jarak yang cocok untuk kota-kota besar, serta industri pendukung yang tepat," ujar Dingliang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.