JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Puri Indah, Jakarta Barat, diprediksi bakal menyamai reputasi koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan. Rintisan itu sejatinya telah dimulai sejak lima tahun lalu, saat para pengembang besar mulai merealisasikan rencana proyek skala superblok.
PT Lippo Karawaci Tbk mengawalinya dengan St Moritz Penthouse and Residences. Di atas area seluas 15 hektar, mereka membesut sebelas jenis properti. Satu di antaranya yang sedang digarap adalah gedung perkantoran yang terintegrasi dengan JW Marriott Hotel.
Perkantoran setinggi 11 lantai akan dibangun di atas hotel, dimulai dari lantai 8. Perkantoran ini merupakan strata sepenuhnya dengan harga sekitar Rp 28 juta per meter persegi.
Sementara PT Antilope Madju Puri Indah, anak usaha Pondok Indah Group, kembali menggarap cadangan lahannya dengan membangun Puri Indah CBD dengan proyek perkantoran perdana Puri Indah Financial Tower.
Kemudian PT Ciputra Property Tbk yang mulai memasarkan Ciputra International seluas 7,5 hektar. Megaproyek ini juga meliputi properti perkantoran. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai enam gedung dari rencana total sepuluh bangunan tinggi yang akan dibangun. Empat gedung lainnya adalah 3 untuk apartemen dan 1 hotel bintang lima.
Sesuai dengan rencana peruntukan tata kota, kawasan Puri Indah pun kemudian berkembang menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru atau Central Business District (CBD) alternatif di wilayah Jakarta Barat.
Menurut Direktur PT Ciputra Property Tbk, Artadinata Djangkar, kawasan Puri Indah bakal terus bertumbuh menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru. Saat koridor TB Simatupang telah padat, orientasi pembangunan bergeser ke Puri Indah.
"Puri Indah menjadi vital karena lokasinya strategis untuk pengembangan bisnis. Tersambungnya jalur Jakarta Outer Ring Road (JORR) W1-W2 yang tersentralisasi di persimpangan Puri Indah, semakin mendongkrak minat investor dan pasar pada koridor ini," jelas Artadinata kepada Kompas.com, dalam keterangan tertulis yang dikirim melalui surel Selasa (2/12/2014).
Kemudahan aksesibilitas menuju seluruh wilayah Jakarta melalui tol, dan kedekatannya dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan pelabuhan laut Tanjung Priok, memberi nilai lebih. Sehingga, membuka peluang koridor Lingkar Luar Barat berkembang pesat layaknya koridor TB Simatupang di Jakarta Selatan.
"Faktor itulah yang memotivasi kami mengembangkan enam gedung perkantoran di Ciputra International. Selain, tentu saja, harga lahan dan perkantoran di kawasan Sudirman CBD, Kuningan CBD, dan Thamrin CBD sudah demikian tinggi," papar Artadinata.
CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, menambahkan, Puri Indah berpeluang untuk tumbuh pesat menyamai koridor Simatupang. Kondisi aktual Simatupang sudah sangat padat dengan aksesibilitas terbatas pada JORR.
"Pasokan perkantoran pun sangat banyak, sehingga memicu persaingan yang demikian ketat. Para pengembang berlomba menawarkan harga sewa yang menarik, khususnya untuk proyek yang baru dipasarkan," tandas Hendra.
Menurut data Colliers International Indonesia, hingga 2018 mendatang perkantoran di koridor Simatupang bertambah seluas 1.365.427 meter persegi. Sementara sampai kuartal III 2014, perkantoran eksisting sudah menembus posisi 2.396.674 meter persegi.
Meskipun penyerapannya masih cukup tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya, namun tak beranjak dari pencapaian tahun lalu pada periode yang sama yakni seluas 40.000 meter persegi. Sedangkan tingkat hunian mulai memperlihatkan tren menurun menjadi 93 persen dari sebelumnya 95 persen pada 2013 dan puncaknya 97 persen pada 2011.
Sementara di Puri Indah, perkantoran eksisting masih bisa dihitung dengan jari. Pasokan hanya berasal dari The Bluegreen Integrated Boutique Office. Terletak bersebelahan dengan jalur JORR W1-W2, perkantoran sewa ini mulai beroperasi pada kuartal III tahun 2013 dengan luas bangunan 22.000 meter persegi.
Sedangkan gedung perkantoran lainnya, sebagian besar merupakan owner occupation (dibangun dan dihuni oleh perusahaan sendiri) dan tidak dibuka untuk penyewa umum. Beberapa gedung komersial tersebut adalah Gedung Orang Tua, Trisula Center, dealer-dealer seperti Honda Mugen dan Auto 2000 juga berada di sepanjang area Lingkar Luar Barat.
"Jadi, peluang Puri Indah menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru sangat besar dan bakal menyamai Simatupang," pungkas Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.