Perusahaan itu mengatakan bahwa dengan terkena sinar matahari lebih teratur, sirkulasi darah dalam tubuh akan bekerja dengan baik. Tubuh akan menjadi lebih tahu cara mengatur dirinya sendiri.
Namun demikian, Photon Space dirancang agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Terintergrasi melalui smartphone, rumah kaca ini juga dapat menjadi gelap untuk kepentingan privasi penghuninya, baik itu siang atau malam, yaitu dengan menggunakan nanoteknologi terbaru.
Seluas 485 kaki persegi atau 45 meter persegi, rumah kaca ini memiliki pemandangan 360 derajat ke sekelilingnya. Isinya terdiri dari ruang tamu, dua kamar tidur, satu dapur, dan kamar mandi. Untuk membangunnya hanya membutuhkan waktu empat minggu.
Rumah ini dijual secara "eceran" seharga 210.000 pounsterling atau 330.000 dollar AS atau setara Rp 6,3 miliar. Adapun untuk versi mewahnya tersedia seharga 260.000 poundsterling atau 410.000 dollar AS atau setara Rp 7,8 miliar.
Bentuk rumah kaca tersebut dapat dirancang sesuai permintaan pelanggan, termasuk ukuran dan bentuk struktur. Tak hanya untuk hunian. Photon Space juga diusulkan untuk digunakan sebagai kantor, kafe, atau rumah di taman kota dengan dukungan konstruksi material baja.
"Struktur rumah ini tak selalu harus ditancap di dalam tanah laiknya rumah normal, tapi juga bisa ditempatkan di atas atap rumah atau gedung di kota-kota besar. Perusahaan itu mengklaim, cukup banyak privasi akan diberikan di rumah seperti ini," kata Charlie Sharman, Managing Director "Photon Project".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.