Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Pahlawan Perumahan?

Kompas.com - 12/11/2014, 19:40 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemenuhan kebutuhan rumah untuk rakyat menjadi tanggung jawab pemerintah. Meski begitu, pemerintah merasa perlu adanya bantuan dari stakeholder untuk mengurangi angka kekurangan (backlog).

Sekretaris Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rildo Ananda Anwar, berharap pengembang bisa membantu membangun rumah rakyat. "Pengembang bisa bangun rumah lebih banyak. Jangan berpikir untung. Kalau begitu, pengembang adalah pahlawan perumahan," ujar Rildo saat Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) APERSI di Surabaya, Rabu (12/11/2014).

Rildo mengatakan, pemerintah dan pengembang perlu bersama-sama membangun perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ke depannya, lanjut Rildo, baik pemerintah maupun pengembang, harus fokus membangun rumah vertikal, misalnya rumah susun untuk rakyat. Konsep ini, menurut Rildo, penting untuk diusung karena lahan semakin berkurang.

"Kalau terus membangun rumah tapak, maka akan ada masalah baru, yaitu masalah pertanahan yang langka," kata Rildo.

Dia berharap, sebagai salah satu organisasi pengembang, APERSI mempertimbangkan konsep pembangunan rumah vertikal. Jika bisa mengikuti konsep ini, menurut Rildo, maka APERSI turut mengurangi angka backlog.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf menyebutkan, peran pengembang dalam menyelesaikan masalah backlog sangat besar. Dengan bantuan pengembang, menurut dia, kebutuhan perumahan rakyat akan terlepas dari pasar bebas.

"Pasar bebas itu bukan melayani orang yang membutuhkan. Kalau di pasar bebas, Anda yang tidak butuh tapi bisa beli, maka akan bisa mendapatkan rumah," kata Syaifullah.

Dia memaparkan, hukum pasar akan memenangkan pembeli yang memiliki uang, bukan orang yang membutuhkan. Hukum tersebut menegaskan bahwa masyarakat yang tidak mampu akan sulit membeli rumah. Menurut Syaifullah, jika pengembang mampu menyediakan rumah murah, berarti sama saja pengembang membela orang yang lemah.

"Ada orang (pengembang) yang cuma ngurusin untung. Tidak peduli siapa yang beli, yang penting untung. Tapi, APERSI itu 'makhluk' yang membantu orang tidak mampu, dalam waktu yang sama, juga dapat untung," tutur Syaifullah yang langsung disambut tawa peserta rakernas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau