Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadarkah, Bumi Makin Hancur oleh Urbanisasi dan Globalisasi?

Kompas.com - 08/11/2014, 15:29 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Dua pekan ke depan, tepatnya Kamis (20/11/2014), Pusat Arsitektur Denmark (DAC) akan membuka sebuah pameran yang didedikasikan untuk bumi. Pameran ini akan menyoroti pergeseran monumental selama beberapa dekade terakhir di seluruh muka bumi.

Urbanisasi dan globalisasi telah mengubah lanskap alam. Permukaan bumi telah benar-benar berubah. Lewat pameran itu, tergambar betapa beratnya "beban" bumi yang melayang di atas kota-kota di peta dunia.

Beban bumi itu muncul seiring merebaknya jaringan infrastruktur yang dibangun oleh manusia. Sumber-sumber daya kehidupan lalu ikut hancur mengenaskan.

www.designboom.com Wajah Dubai pada 2003 (kiri) dan kondisi Dubai pada 2014 (kanan).
Maka, di pameran ini, lewat foto udara dari google earth, kita pun tiba-tiba bisa melihat dengan jelas hal-hal yang kita sebelumnya tidak kita sadari. Ya, setiap gambar yang dipilih akan memaparkan cerita unik tentang kondisi planet ini, mulai sebaran masyarakat kepulauan menuju kota-kota besar, serta permukiman pertanian yang maha luas.

Kemudian, pengunjung pameran akan memasuki sebuah ruangan gelap dengan beragam foto evolusi. Foto-foto evolusi itu menampilkan visualisasi subjek yang sama di berbagai momen dalam waktu berbeda. Masing-masing foto itu juga disertai fakta mengerikan tentang perubahan muka bumi.

www.designboom.com Laut Aral, Uzbekistan, pada 1999 (kiri) dan Laut Aral pada 2013 (kanan).
"Selain menjadi cantik, foto-foto ini juga menunjukkan beberapa perubahan, globalisasi, urbanisasi dan perubahan iklim," jelas Martin Winther, Manajer Komunikasi di DAC.

"Pengunjung pameran akan senang dan kagum dengan keragaman bumi, tetapi pada saat yang sama mengingatkan bahwa sumber daya bumi kita ini tidak tak terbatas, dan kita memiliki kewajiban bersama untuk menjaga apa yang kita miliki," tambahnya.

Pameran tersebut meliputi empat tema utama, yaitu makanan, energi, transportasi, serta air. Semua tema itu akan menggambarkan masa depan manusia, perkotaan dan lanskap bumi yang nyata.

"Beban bumi itu datang sebagai hasil kerjasama erat antara arsitek dan perencana perkotaan," ujar Winther.

www.designboom.com Kondisi Hutan Amazon pada 1975 (kiri) dan kondisinya pada 2008 (kanan).
"Arti keseluruhan gambar ini menunjukkan seperti apa dunia yang terlihat saat ini dan yang mungkin berakhir di masa depan nanti," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau