Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Autopilot", Sektor Perumahan Rakyat Berjalan Sendiri

Kompas.com - 26/10/2014, 08:17 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Enam hari setelah pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, perangkat pemerintahan tak kunjung diumumkan.

Namun demikian, semua sektor, terutama perumahan rakyat tetap dapat berjalan seperti biasa. Terutama perumahan rakyat untuk kalangan menengah ke atas yang mengikuti mekanisme pasar. Pengembang tetap percaya diri melansir produk baru, dan konsumen percaya diri membelinya baik untuk ditinggali maupun sebagai instrumen investasi.

Sebut saja Sinarmas Land Group yang merilis apartemen murah Gardenia Tower dalam pengembangan Casa de Parco. Apartemen ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 408 jutaan di luar PPN.

Kekosongan tampuk pimpinan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) juga tak terlalu berpengaruh signifikan terhadap perumahan rakyat segmen menengah ke bawah. Ini dimungkinkan karena semua program dan kebijakan sudah berjalan sesuai mekanismenya.

Demikian Ketua Lembaga Pengkajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia (LPP3I), Zulfi Syarif Koto, memaparkan dampak kekosongan jabatan Menteri Perumahan Rakyat selama hampir satu minggu kepada Kompas.com, akhir pekan ini.

"Kekosongan ini tidak banyak pengaruhnya. Semua kebijakan dan program pemerintah sudah berjalan baik. Bahkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) November ini habis terserap dan bank-bank penyalur subsidi kehabisan dana," beber Zulfi.

Yang menjadi pertanyaan besar adalah, tambah dia, apakah pengembang perumahan rakyat segmen menengah ke bawah siap dengan kondisi ini.

"Pengembang perumahan menengah ke bawah sangat bergantung pada pembiayaan. Sementara perbankan tidak lagi mengucurkan kredit melalui KPR inden. Ini yang tentunya memberatkan. Belum lagi masalah perpajakan," tandas Zulfi.

Meskipun demikian, kata Zulfi, harapan untuk memperbaiki kondisi pembangunan perumahan rakyat tetap ada. Itu pun dengan catatan, jika Jokowi-JK memilih orang yang tepat, profesional, dan memahami sektor perumahan rakyat secara komprehensif.

"Dan tentu saja, Kemenpera sebagai lembaga, jangan digabung dengan Kementerian PU. Wewenang dan fokus kerja menjadi tidak tajam, sehingga berpotensi mengurangi kemampuan meengentaskan backlog 15 juta rumah," pungkas Zulfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau