Berdasarkan catatan Cushman and Wakefield Indonesia, rumah menengah atas terserap 45 persen atau paling laris di antara pasokan rumah segmen lainnya. Menyusul kemudian rumah segmen kelas menengah yang laku terjual 35 persen, rumah kelas bawah 10 persen, dan kelas atas 10 persen. Sementara itu, hanya 30,77 persen kalangan menengah atas yang memilih Tangerang, 11,35 persen memilih Bogor dan Depok, serta hanya 9 persen memilih Jakarta.
"Harga rumah menengah atas itu dipatok sebesar Rp 1,4 miliar hingga Rp 1,9 miliar dengan ukuran bangunan 90-132 meter persegi dan dimensi lahan 105-200 meter persegi," jelas Senior Associate Director and Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2014).
Bekasi juga tercatat sebagai pemasok rumah terbesar kedua sebanyak 81.691 atau 25 persen dari total pasokan kumulatif 329.428 unit di seluruh kawasan Jadebotabek. Sementara pasokan baru sepanjang enam bulan 2014, berasal dari perumahan Kota Jababeka sebanyak 30 unit, Kota Harapan Indah 200 unit, dan Lippo Cikarang 38 unit.
Ke depan, lanjut Arief, Bekasi masih prospektif untuk dikembangkan sebagai kawasan perumahan. Pasalnya, kebutuhan terus meningkat, terutama dari pengguna akhir (end user) dengan tingkat penjualan sebanyak 93,2 persen atau tertinggi kedua setelah Tangerang yang mencatat 96 persen.
"Sementara untuk tingkat hunian, Bekasi mencatat performa terbaik dengan capaian 85,8 persen. Mengungguli Tangerang yang memperlihatkan tingkat hunian 83,6 persen," tandas Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.