Sekretaris Perusahaan PT Alam Sutera Realty Tbk., Hendra Kurniawan, mengatakan, pembukaan secara resmi dilakukan pada awal 2017. Namun, konstruksi seluruhnya dijadwalkan rampung pada September 2016.
"Keseluruhan gedung, termasuk pekerjaan konstruksi struktur, eksterior dan interior kami jadwalkan kelar pada September 2016. Pembeli ruang-ruang gedung tinggal mengerjakan fitting out. Sehingga awal 2017, The Tower sudah bisa dioperasikan," ujar Hendra kepada Kompas.com, Kamis (25/9/2014).
The Tower mencakup perkantoran strata dan sewa dengan penawaran harga sekitar Rp 40 juta hingga Rp 47 juta per meter persegi.
Saat ini, klaim Hendra, penjualan sudah mencapai posisi 50 persen. Sejauh ini para pembeli merupakan investor pribadi yang kemudian akan menjual kembali ruang-ruang perkantoran di pasar sekunder.
"Penjualan akan lebih kencang saat progres pembangunan sudah mencapai tahap lantai atas. Dari pengalaman kami sebelumnya, saat membangun apartemen di Alam Sutera Serpong, penjualan makin kencang saat gedung sudah tinggi. Demikian halnya dengan The Tower," paparnya.
Dalam mendanai proyek ini, Hendra mengungkapkan, nilai investasi untuk konstruksi struktur gedung yang dikucurkan ASRI sekitar Rp 700 miliar. Sementara harga lahan aktual di kawasan Gatot Subroto sudah mencapai level Rp 40 juta hingga Rp 80 juta per meter persegi.
Selain ASRI, pengembang lain yang kini sedang membangun pencakar langit dengan ketinggian di atas 200 meter antara lain PT Putragaya Wahana dengan Thamrin Nine Residence, PT Telkom Landmark Tower (Telkom Landmar Tower), PT Ciputra Property Tbk (Hotel @ Ciputra World Jakarta), Pikko Group (Sahid Sudirman Center), Keppel Land (International Financial Tower 2), dan PT Duta Anggada Realty Tbk (Chase Tower), dan PT Griyaceria Nusamekar (Domaine 1).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.