Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libatkan Swasta, Hindari Ancaman Krisis Infrastruktur!

Kompas.com - 18/09/2014, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur tetap dianggap sangat vital bagi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi bangsa. Kendati pembangunan infrastruktur di Indonesia sudah dilakukan dan beberapa di antaranya mengalami kemajuan, namun hasilnya dinilai masih jauh dari cukup.

Beberapa sektor infrastruktur Indonesia masih jauh tertinggal. Contohnya dalam hal penyediaan air layak minum, saat ini jumlah masyarakat yang terlayani masih sekitar 68 persen. Demikian halnya dengan kelistrikan, transportasi, bandar udara, serta pelabuhan.

"Kalau pembangunan infrastruktur tidak digenjot, maka Indonesia terancam mengalami krisis infrastruktur," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Daerah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo, dalam keterangan pers Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2014, Rabu (17/9/2014).

Oleh karena itu, lanjut Wahyu, Indonesia harus melibatkan swasta untuk bekerjasama membangun infrastruktur-infrastruktur vital di seluruh provinsi.

"Kami menawarkan skema public private partnership atau kerjasama pemerintah-swasta (KPS). Karena membangun infrastruktur membutuhkan dana sangat besar. Tidak cukup hanya dengan dana APBN," kata Wahyu.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Danang Parikesit, menambahkan, Indonesia bukan lagi terancam krisis infrastruktur melainkan sudah mengalami krisis infrastruktur.

"Krisis infrastruktur sudah terjadi di daerah-daerah yang kapasitas finansialnya terbatas. Contohnya, proyek infrastruktur yang dibiayai swasta di daerah tidak bisa berjalan dengan baik karena keterbatasan dana," ujar Danang.

Daerah hanya mengalokasikan dana sekitar 1-2 persen dari APBD. Jelas saja dana ini tidak mencukupi. Selain itu, kata dia, terhambatnya pembangunan infrastruktur di daerah  karena komunikasi yang sangat buruk antara pemerintah pusat dengan daerah.

"Jadi, usaha mendorong percepatan pembangunan infrastruktur harus betul-betul berubah dari double helix (pemerintah pusat dan swasta) menjadi triple helix (pemerintah pusat-swasta-pemerintah daerah). Karena infrastruktur merupakan aset yang berada di bawah kewenangan daerah," tambah Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau