Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Daerah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo, mengatakan hal tersebut dalam keterangan pers Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2014, di Jakarta, Rabu (17/9/2014). Dia mengatakan, agar target pertumbuhan ekonomi tercapai, sangat penting untuk memiliki tambahan sumber dana baik dalam bentuk investasi asing maupun dalam negeri.
"Kendala pembangunan infrastruktur ada pada dana. Dana dari APBN saja tidak cukup. Untuk itu, kami libatkan swasta untuk bekerjasama. Selain itu, kami juga usulkan untuk daerah yang sudah maju pembangunan infrastrukturnya, alokasi anggarannya dikurangi dan dialihkan ke daerah yang belum maju," ujar Wahyu.
Indonesia sendiri, tutur Wahyu, mencatat pertumbuhan infrastruktur sebesar 16,4 persen pada kuartal kedua 2014. Sementara menurut data BKPM, nilai investasi asing dari Asia Tenggara mencapai Rp 116,2 triliun dengan Singapura memimpin sejumlah 112,8 juta dollar AS. Adapun dari Eropa, Inggris, memberikan kontribusi terbesar, yakni 401,5 juta dollar AS.
"Defisit sektor infrastruktur menghadirkan sebuah kesempatan bagi sektor swasta untuk bekerjasama dengan pemerintah. Mulai 2015, tahap pembangunan infrastruktur akan dimulai dari perintegrasian infrastruktur antarnegara Asia Tenggara," ujar Wahyu.
Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah-Swasta, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bastary P Indra, menambahkan, fokus 100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo kemungkinan besar akan diorientasikan pada pembangunan infrastruktur.
"Terutama pembangunan infrastruktur yang melibatkan partisipasi aktif pemerintah pusat, daerah, BUMN dan swasta," kata Indra.
Ajang IIICE 2014 sendiri berlangsung pada 5-7 November 2014 mendatang di Jakarta Convention Center. Menurut Ketua KADIN, Suryo B Sulistyo, peserta IIICE semakin bertambah dari tahun ke tahun.
"Tahun ini penyelenggaraan fokus pada sektor transportasi, pembangkit listrik dan energi terbarukan, dan pengolahan air bersih dan limbah," ucap Suryo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.