Potensi besar tersebut tidak saja dari segi densitas populasi yang mencapai jutaan jiwa, melainkan juga potensi daya beli, perubahan kultur, gaya hidup, serta meningkatnya kebutuhan akan hunian, dan ruang-ruang komersial.
CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengatakan, daerah Pantura Jawa punya kondisi yang jauh lebih menguntungkan ketimbang pantai selatan. Ini ditandai dengan kondisi infrastruktur yang sudah jauh lebih berkembang.
"Jalan tol dan pelabuhan serta didukung kawasan industri merupakan nilai lebih kota-kota di Pantura Jawa. Infrastruktur tersebut menstimulasi pergerakan bisnis dan industri. Jadi, kalau kawasan niaga dan industrinya berkembang, tentu akan berimbas ke sektor properti yang diprediksikan akan tumbuh signifikan. Itu sudah otomatis," papar Hendra kepada Kompas.com, Jumat (12/9/2014).
Pertumbuhan, kata Hendra, akan lebih melesat jika infrastruktur tolnya tersambung semua. Terlebih jika didukung oleh jalan lingkar luar di ketiga kota tersebut yang semakin membuka dan mempermudah aksesibilitas.
Kota-kota Pantura tersebut, lanjut Hendra, sebenarnya berada pada posisi sangat strategis, terbuka dan mudah diakses. Lebih dari itu, jika pembangunan infastruktur seperti jalan Trans Jawa sepanjang 615 kilometer, pelabuhan internasional Cirebon di barat direalisasikan, serta pengembangan pelabuhan Tanjung Mas di timur melalui perpanjangan dermaga dan perluasan lapangan untuk kontainer rampung, maka sektor properti akan lebih menggeliat lagi.
"Hitungan pertumbuhannya bukan dalam berapa tahun ke depan, tapi patokannya adalah sudah terkoneksikah masing-masing kota ini dengan infrastruktur jalan bebas hambatan," tandas Hendra.
Di Cirebon, misalnya, yang belum tersambung oleh jalan lingkar luar sudah menunjukkan pergerakan pasar positif. Pergerakan semakin intensif saat PT Ciputra Development Tbk melalui anak usahanya PT Ciputra Nusa Mitra mendulang penjualan senilai Rp 150 miliar dari total target Rp 200 miliar untuk proyek Citraland Cirebon, Jawa Barat. Penjualan tersebut berasal dari klaster pertama Arborside sebanyak 156 unit, klaster kedua Crescent Tree sebanyak 46 persen dari total 167 unit, serta ruko 80 persen dari total 300 unit.
"Pasar Cirebon sangat potensial karena merupakan kawasan perlintasan dari Jakarta menuju Surabaya dan sebaliknya. Ceruknya pun lebar, mulai kelas bawah, menengah, hingga atas. Banyak pebisnis membutuhkan hunian dan ruang usaha yang belum diakomodasi dengan baik karena pasokannya terbatas," ujar Project Manager Yohanes Sukiman, Kamis (11/9/2014).
Pertumbuhan harga
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.