"Saya enggak mengerti. Memang, secara resmi tak ada pemberitahuan, tapi beberapa teman banyak yang mengatakan begitu, bahwa saya terpilih sebagai juru bicara. Lah, saya sendiri malah tidak tahu apa-apa," kata Christovita di Jakarta, Selasa (9/9/2014) malam.
Namun, Christovita menampik bahwa aktivitasnya di bidang public relation yang kebetulan sejak awal memang mendukung Jokowi, baik saat Pilkada DKI maupun Pilpres, ikut menjadi pendorong isu tersebut. Meski beberapa dari temannya yang aktif di Rumah Transisi, dirinya benar-benar bekum percaya sepenuhnya berita tersebut.
"Ini baru rumor saja," ujar Christovita.
Saat ini, kata dia, hal lebih penting dibahas dengannya adalah pengaturan investasi asing ke Indonesia oleh pemerintahan Jokowi-JK. Seperti diketahui, resmi terpilihnya Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019 membuat banyak spekulasi tentang nasib bisnis properti di Indonesia. Banyak pihak merasa optimis, tapi ada juga yang ragu terhadap mereka.
Terpilihnya presiden dan wakil presiden baru, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dianggap menstimulasi kebangkitan pasar properti pada semester dua 2014, setelah pada semester pertama banyak pengembang dan investor yang menunda investasi. Hasil proses politik tersebut juga dipandang positif dan mempertebal keyakinan pasar akan masa depan sektor properti Indonesia. Terlebih transaksi aktif terjadi saat Ramadhan dan Idul Fitri, yang memberikan pesan bahwa optimisme pasar properti mulai pulih.
Christovita mengaku setuju akan hal itu. Ia mengatakan, bahwa keterlibatan investor asing di era pemerintahan mendatang akan menghilangkan segala macam hal buruk seperti birokrasi berbelit dan pungutan liar yang sering terjadi dimana-mana.
"Ini investasi, bukan hutang, jadi sangat berbeda. Kita bikin aturannya yang baik. Kalau mau produktivitas 10 kali lipat atau 1000 persen, pemerintah mendatang harus undanga investasi asing ke sini," katanya.
"Contoh MRT, kan yang butuh bukan cuma Jakarta, kota-kota lain juga butuh. Nah, untuk itu kita butuh investor asing untuk menanam modalnya. Kalau hanya mengandalkan investor kecil, akan lama pembangunannya, karena modalnya tidak banyak," ujar Christovita.
Sebelumnya di Tribunnews, sumber di kantor Tim Transisi Jokowi-JK menyebut Jokowi memang tengah membidik sejumlah professional untuk jabatan pemerintahannya, khususnya yang terkait dengan komunikasi. Nama Christovita Wiloto muncul sebagai enjadi salah satu nama untuk pos juru bicara kepresidenan. Bahkan, sebuah polling di media online telah memasang namanya untuk mengisi pos Menteri Komunikasi dan Informasi. Hal itu sejalan dengan upaya penguatan sisi komunikasi publik era pemerintahan Jokowi-JK lima tahun ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.