Keenam proyek tersebut adalah apartemen Marques de Lafayette, WR Simpang Lima, The Pinnacle (ketiganya di Semarang), perkantoran World Capital Tower (Jakarta), satu proyek mixed use di Cikarang (Jawa Barat), dan integrated resort Amarsvati Lombok (Nusa Tenggara Barat).
Chief Operationg Officer Pollux Properties, Kenny Seraphine, mengutarakan hal tersebut terkait rencana strategis Pollux Properties tahun ini dan tahun-tahun mendatang kepada Kompas.com, Senin (1/9/2014).
"Proyek-proyek tersebut berjalan baik. Hingga kini, khusus ketiga proyek di Semarang, mencatat tingkat penjualan 90 persen. Sementara perkantoran World Capital Tower sedang dipasarkan untuk bagian strata-nya," ujar Kenny.
Selain enam proyek tersebut, Pollux juga berencana ekspansi ke kota-kota lain seperti Balikpapan (KalimantanTimur), Surabaya (Jawa Timur), dan Bandung (Jawa Barat).
Untuk Balikpapan, mereka akan mengembangkan proyek multifungsi (mixed use) yang terdiri atas apartemen, ruko, dan pusat belanja. Realisasinya dimulai tahun 2015, dan target penyelesaian tahun 2018.
Guna mendanai proyek di kota minyak tersebut, Pollux menganggarkan dana investasi senilai Rp 2 triliun. Nominal ini sudah termasuk biaya memperoleh lahan dan ongkos konstruksi.
"Dana berasal dari kas internal dan juga dana konsumen hasil penjualan," jelas Kenny.
Sebelumnya, Pollux telah memiliki portofolio berupa pusat belanja Paragon City Mall dan Hotel Crowne Plaza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.