Tahun ini, investor swasta memenangi tender untuk mengembangkan seluruh wilayah tersebut menjadi perumahan, tempat komersial, hotel, dan pusat rekreasi. Investasi yang disiapkan mencapai 7 miliar euro atau Rp 109 triliun lebih.
Kepala Komite Olimpiade Yunani Spyros Capralos, anggota senior dari panitia Olimpiade 2004, mengatakan bahwa kondisi tempat-tempat olahraga itu membuat negaranya malu. Mantan juara renang dan dua kali juara polo air olimpiade itu menyalahkan pemerintah.
"Tak ada yang berpikir soal apa yang akan terjadi pada hari berikutnya," kata Capralos.
"Banyak fasilitas olahraga yang dibangun hanya memang akan dibangun, dan tak seorang pun berpikir bahwa mereka membutuhkan banyak uang untuk perawatannya setelah olimpiade berakhir," tambahnya.
Dalam ketergesaan untuk memenuhi tenggat waktu, para pejabat pemerintah setempat dinilai tidak mengamankan izin perencanaan yang tepat untuk beberapa fasilitas olahraga itu, termasuk mahkota elegan di Stadion Utama Olimpiade berupa kanopi baja yang dibuat oleh arsitek Spanyol, Santiago Calatrava.
"Sedih sekali ketika opini publik mengemuka bahwa Olimpiade Athena tidak berhasil," ujar Capralos.
"Padahal, sangat banyak yang perlu dijaga, baik dari aspek olahraga maupun proyek-proyek yang memberi hidup ke Athena, misalnya pariwisata dengan adanya bandara modern, jalan baru, dan sebagainya yang berfungsi dengan baik," tambahnya.
Capralos percaya, warisan stadion masih bisa diselamatkan. Menurut dia, seseorang harus melakukan apa saja yang diperlukan untuk tempat yang akan diambil alih oleh pihak swasta ini.
"Soalnya, saya tidak berpikir bahwa negara bisa menjadi pengusaha yang sangat baik," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.