Terlebih, jika memiliki anak kecil, kemungkinan besar Anda akan sering menemui banyak noda membandel pada furnitur Anda. Namun, sebelum mulai membersihkan, kenali dulu jenis noda untuk mengetahui jenis pembersih yang tepat!
Pelarut noda mengandung pelarut yang mampu menguraikan zat kimia. Air dapat melarutkan gula atau garam, namun tidak dapat melarutkan minyak. Jika furnitur Anda terkena noda berbahan dasar air, Anda dapat menggunakan air soda dan air sabun.
Pengemulsi noda mengandung pengelmusi atau surfaktan. Surfaktan melapisi noda dan mengangkatnya dari permukaan. Pengemulsi dapat melarutkan minyak. Salah satu contoh pengemulsi adalah cairan pencuci piring.
Pengurai noda mengandung enzim untuk memecah molekul noda. Ia mencerna protein dan lemak pada noda. Contoh pembersih ini adalah klorin dan boraks. Karena mampu mencerna protein dan lemak, maka pengurai noda dapat membersihkan darah dan coklat.
Selain itu, ada penyamar noda. Pembersih ini tidak mampu membersihkan noda, hanya menyamarkannya. Cairan pemutih dan sabun memiliki kemampuan merefleksi kembali cahaya, sehingga noda tampak bias dan tidak kelihatan jelas.
Terakhir, Anda bisa gunakan penghilang noda alami. Gunakan cuka pada noda berbau tidak sedap.
Cuka dapat menghilangkan noda makanan. Tuangkan cuka di atas noda makanan, cuci dengan air biasa. Baking soda juga berfungsi dengan baik untuk menghilangkan noda. Campur dengan air hingga berbentuk pasta, lalu oleskan pada noda. Setelah itu, bilas dengan air biasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.