Pengunjung Tiongkok berada di posisi kedua terbanyak dengan 557.000 orang, disusul Malaysia 288.000 orang, Australia 270.000 orang, dan Jepang 215.000 pengunjung.
Menurut data Singapore Tourism Board (STB), meski jumlah kunjungan turis Indonesia melonjak, namun belanja dana yang dihabiskan justru menurun 12 persen menjadi sekitar Rp 6,1 triliun. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat kedua setelah Tiongkok yang menghabiskan sekitar Rp 7,6 triliun. Sedangkan pengunjung India menghabiskan sekitar Rp 2,6 triliun.
Secara umum, STB melaporkan penerimaan pariwisata tumbuh 5 persen menjadi Rp 55,8 triliun. Pertumbuhan penerimaan pariwisata ini, didorong oleh wisata tamasya, hiburan dan permainan (SEG), yang mencatat pertumbuhan tahunan 19 persen menjadi Rp 14,9 triliun.
Pendapatan SEG diikuti oleh komponen lainnya meliputi pengeluaran untuk harga tiket pesawat, pajak pelabuhan, transportasi lokal, kesehatan, bisnis, hotel, pendidikan dan angkutan senilai Rp 13 triliun. Sementara penerimaan belanja justru melorot 6 persen, makanan dan minuman 1 persen.STB juga mengungkapkan, pendapatan kamar hotel mengalami peningkatan yang cukup kuat yakni 12 persen menjadi Rp 7,5 triliun. Hal ini dibantu oleh kenaikan tarif kamar rerata (average room rate) sebesar 2,7 persen menjadi Rp 2,4 juta per malam.