Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Besar Bisnis Syariah Ada di Majalengka

Kompas.com - 21/07/2014, 12:09 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Jawa Barat memberikan harapan baru. Harapan baru itu muncul tidak hanya bagi perusahaan maskapai penerbangan, melainkan juga sektor jasa dan penginapan, khususnya perhotelan berbasis syariah.

Demikian hal itu terungkap pada acara peluncuran perdana (soft launching) Fitra Hotel Majalengka di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (19/7/2014). Direktur Utama Fitra Hotels, Irfan Basyuni, mengatakan bahwa pihaknya melihat Bandara Kertajati memiliki prospek besar untuk menopang bisnis hotel berbasis syariah, terutama jika bandara tersebut benar-benar akan digunakan untuk embarkasi keberangkatan haji. Selain itu, lokasi proyek hotel juga dekat dengan universitas, kantor pemerintahan, dan rumah ibadah sehingga akan semakin meningkatkan potensi hotel.

"Di Majalengka, kami melihat Bandara Kertajati memiliki prospek yang besar, dan lokasi kami dekat sekali dengan Universitas Majalengka, Kantor Bupati, masjid, dan Islamic Center. Sangat strategis untuk membangun komunitas, memberi kebutuhan bagi wisatawan yang datang ke bandara," ujar Irfan.

Irfan juga menekankan berbagai hal lain yang akan meningkatkan potensi Majalengka. Sebagai contoh, adanya jalan tol yang menghubungkan Majalengka dengan Jakarta, Bandung, dan Pelabuhan Cirebon. Kemungkinan Bandara Kertajadi yang beroperasi pada 2016 sebagai embarkasi keberangkatan haji juga menjadi potensi menarik. Setiap tahun, menurut Irfan, ada sekitar 300.000 jemaah haji dan umrah asal Jawa Barat yang akan berangkat dari Kertajati.

Hal senada disampaikan juga oleh Vice Director of Business Development Metropolitan Golden Management, Bayu Waskito Nugroho. Tidak hanya bagi Fitra Hotel, Majalengka secara umum memang semakin menarik. Bayu mengaku, tidak sedikit pebisnis mulai mengincar Majalengka sebagai lokasi pengembangan bisnis, khususnya bisnis berbasis syariah.

"Itu suatu kesempatan yang belum banyak. Kita akan jadi pionir di situ," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau