Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sinar Mas Land Fokus di Proyek Komersial?

Kompas.com - 18/07/2014, 11:07 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Corporate Strategy and Service Sinar Mas Land, Ishak Chandra, dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa orientasi pengembangan bisnis Sinar Mas Land tahun ini fokus pada properti komersial. Hal itu dilakukan guna membangun basis ekonomi di kota-kota yang dibangun oleh Sinar Mas Land.

Pembangunan properti komersial diharapkan akan mendorong permintaan residensial di wilayah yang bersangkutan. Hal tersebut merupakan kabar baik bagi perusahaan.

"Memang, kita akan fokus di proyek komersial. Urban development atau city development itu merupakan faktor yang membangun economy base. Kalau ada commercial, office building, perkantoran, itu pasti akan membuat ekonomi bergulir. Setelah itu berjalan, akan timbul permintaan residensial," ujar Ishak seusai peluncuran kompetisi Sinar Mas Land Writing and Photo Contest 2014 di Jakarta, Jumat (17/7/2014) malam.

Ishak menyadari, dalam dua tahun ke depan, pertumbuhan properti residensial juga tidak semenarik dua hingga tiga tahun lalu. Namun, secara konsisten menciptakan permintaan merupakan langkah yang tepat. Hal ini juga bisa "menyelamatkan" perusahaan ketika kondisi ekonomi tidak menentu.

"Kita tahu bahwa dua tahun ke depan pasti residensial growth-nya akan tidak seperti dua tiga tahun yang lalu. Jadi, strategi kita adalah membangun permintaan itu. Jadi, bukannya menunggu permintaan. Menciptakan permintaan (demand) adalah dengan menciptakan basis ekonomi. Caranya, membangun proyek komersial. Sampai tiga tahun ke depan, pasti akan begitu," imbuhnya.

Karena itu, Ishak juga sudah menargetkan agar perusahaannya mampu memiliki recurring income hingga 30 persen dari total pemasukan. Jika recurring income atau pendapatan berulang bertambah, kondisi perekonomian yang buruk hanya akan sedikit berpengaruh.

"Kita perlu satu kombinasi. Kombinasi pemasukan dari development income dibandingkan recurring income. Kalau semuanya di development income, kalau nanti keadaan ekonomi jelek, itu akan lebih berpengaruh. Tapi, kalau kita punya pendapatan berulang, ekonomi jelek pengaruhnya akan lebih sedikit," kata Ishak.

Dia menambahkan, bawa kombinasi antara development dan recurring income itu harus ada keseimbangan. Pihaknya menginginkan, recurring income mencapai 30 persen dari total pemasukan.

"Sekarang mash 15-85. Dua kali lipat, (diharapkan sampai) dalam lima tahun mendatang," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau