Kondisi jalan aspal yang hancur dan mengarah ke kedai Atmi itu memang tak diperbaiki selama bertahun-tahun. Itu sebuah contoh betapa bobroknya infrastruktur Indonesia, dan efeknya "menahan" laju penghasilan para penjual atau pemilik toko kecil yang menjual produk-produk raksasa seperti PT Unilever Indonesia (UNVR) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).
Seperti diketahui, dua kandidat presiden RI yang tengah "sibuk" menunggu hasil kemenangan Pemilu 2014 ini pernah berjanji untuk memperbaiki infrastruktur jalan, pelabuhan, dan rel kereta api. Ini sebuah langkah yang akan memudahkan perjuangan para pedagang pengecer untuk menjangkau pelanggannya di bagian terpencil negara kepulauan ini.
Sementara itu, saham-saham perusahaan consumer good di negara yang paling padat penduduknya ini naik 18 persen tahun ini. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) mengatakan bahwa penjualan naik 50 persen lebih tinggi seiring meningkatnya akses ke daerah perdesaan.
"Kami melihat perusahaan konsumen di Indonesia sebagai cara lain untuk melihat infrastruktur secara tidak langsung," kata Mark Gordon James, manajer investasi senior di Aberdeen Asset Management, dalam sebuah wawancara di Singapura pada 10 Juli lalu.
"Setiap kebijakan yang pro-pembangunan infrastruktur pada gilirannya akan membuat perekonomian lebih kompetitif dan manfaatnya akan menetes ke bawah, kepada konsumen," ujarnya.
Indonesia, negara dengan perekonomian yang diperkirakan tumbuh 5,7 persen per tahun sampai 2016 mendatang, akan mendapatkan sekitar 80 juta konsumen baru dalam 15 tahun ke depan, kata Kantar Worldpanel, sebuah perusahaan riset yang berbasis di London.
Jalan dan pelabuhan
Sementara Joko Widodo dan lawannya, Prabowo Subianto, melontarkan pandangan berbeda tentang utang pemerintah dan pengeluaran negara, keduanya sepakat soal kebutuhan untuk infrastruktur yang lebih baik. Ini perlu diapresiasi.
Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa dirinya ingin membangun 2.000 kilometer (1.244 mil) jalan baru dan 10 pelabuhan. Sementara itu, Prabowo berjanji akan menghabiskan sekitar Rp 1,412 triliun dalam 5 tahun untuk membangun 3.000 kilometer jalan dan 4.000 kilometer rel kereta api, termasuk dengan bandara dan pelabuhan laut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.