Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirip Pencakar Langit, Inilah Contoh Perkebunan Masa Depan!

Kompas.com - 03/07/2014, 15:02 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini kota-kota di seluruh dunia mulai mencari jalan keluar berteknologi tinggi untuk menjawab kelangkaan lahan pertanian dan perkebunan. Beberapa kota seperti Chicago, Kyoto, dan Singapura sudah menemukan sistem yang sangat efisien dengan memanfaatkan lampu artifisial.

Kota-kota itu membudidayakan tanaman di dalam gedung tertutup. Sementara itu, Swedia juga sudah membuktikan diri dengan membangun gedung pencakar langit bersama perusahaan spesialis urban farming, Plantagon.

Kini, giliran Aprili Design Studio yang menawarkan ide tidak biasa. Namun, studio tersebut mengambil pendekatan berbeda.

Aprili menggunakan dek-dek ringan untuk menyediakan ruang tanam luar ruangan di sisi gedung pencakar langit. Konsep "menempelkan" tanaman ke gedung pencakar langit yang ditawarkan Aprili Design studio istimewa lantaran studio tersebut menawarkan gedung khusus untuk tanaman.

"Versi kami atas perkebunan vertikal dimaksudkan agar berdiri secara mandiri, sebuah struktur terbuka yang bisa benar-benar memfokuskan diri pada aktivitas perkebunan dan fungsi keberlanjutan. Misalnya, menghasilkan energi terbarukan dan berfungsi sebagai penyaring udara dan air," ujar arsitek Steve Lee dan See Yoon Park.

Fastcoexist.com Arsitek dalam Aprili Design Studio memang bukan pihak pertama yang mengajukan ide menggunakan gedung pencakar langit sebagai tempat bercocok tanam. Namun, pencakar langit versi Aprili Design Studio ini benar-benar didedikasikan untuk bercocok tanam.
Konsep yang diusung oleh Aprili Design Studio disebut dengan Urban Skyfarm. Bentuknya mirip dengan pohon berukuran besar dan diperkirakan bisa menyediakan ruang hingga 9,7 hektar untuk menanam pohon buah dan sayuran. Selain itu, fasilitas ini pun akan dilengkapi oleh panel surya yang akan menyediakan cukup energi untuk kegiatan bercocok-tanam di dalam gedung ini.

"Dengan dukungan teknologi perkemunan hidroponik, ruang ini mampu secara efisien menampung lebih dari 5.000 tanaman buah," terang para arsitek.

Para arsitek juga mulai membayangkan bahwa Urban Skyfarm tersebut akan mereka bangun di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Menurut Lee dan Park, rasa-rasanya lokasi tersebut merupakan lokasi ideal untuk mencoba prototipe karya mereka.

"Kami percaya akan ada lebih banyak atensi dan diskusi mengenai perkebunan vertikal mendekati Milan Expo 2015, dan kami harap Urban Skyfarm bisa menjadi bagian dari diskusi sebagai sebuah proposal prototipe. Perkebunan vertikal benar-benar bukan hanya solusi baik untuk kelangkaan pangan di masa depan, namun juga strategi luar biasa untuk menyasar masalah lingkungan karena urbanisasi," ujar kedua arsitek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau