Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Bangunan yang Mampu Menyerap Asap dan Kabut!

Kompas.com - 02/07/2014, 14:54 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Bangunan di masa depan tidak hanya bisa menaungi manusia dari panas dan hujan. Seperti dikutip Fastcoexist.com, kini ada penemuan yang membuat bangunan bisa menghimpun air hujan untuk kemudian dijadikan persediaan menghadapi masa kekeringan.

Ada juga bangunan yang memanfaatkan ganggang untuk membangkitkan listrik. Bahkan, tak lama lagi, akan hadir juga bangunan yang bisa membersihkan asap dan kabut di sekitarnya.

Bangunan-bangunan canggih itu akan dibangun oleh firma arsitektur asal Italia, Nemesi & Partners. Perusahaan tersebut baru saja mengemukakan rencananya menyelimuti Palazzo Italia di Milan dengan fasad yang mampu menyerap kabut bercampur asap. Menurut rencana, bangunan itu akan menjadi bagian dari Milan Expo 2015.

Material kunci yang membuat Palazzo Italia menjadi istimewa adalah semen pemurni udara. Semen buatan Italcementi tersebut akan menutupi 9.000 m2 permukaan Palazzo Italia. Seperti dikutip dalam Gizmag, kira-kira dibutuhkan 2.000-an ton semen untuk menyelimuti Palazzo Italia.

"Seluruh permukaan luar dan sebagian interior akan berisi panel semen Biodinamis aktif," ujar Italcementi pada Gizmag.

Menurut Italcementi, di bawah paparan sinar matahari langsung, bahan aktif dalam material akan "menangkap" polutan dalam udara dan mengubahnya menjadi garam, membantu memurnikan atmosfer dari kabut asap. Palazzo Italia semakin menarik lantaran bangunan tersebut dibuat sangat ramah lingkungan.

Adapun semen istimewa yang digunakan menyelimutinya akan dibuat dari material daur ulang. Setidaknya, 80 persen dari semen tersebut dibuat dari sisa-sisa limbah, seperti marmer Carrara. Sementara itu, bagian atap bangunan ini akan menjadi lokasi panel surya.

Menurut Nemesi & Partners, bangunan yang mereka desain kembali ini terinspirasi dari 'arsitektur alam'. Juru bicara Nemesi & Partners, Federica Provaroni mengungkapkan, bahwa Palazzo Italia diinspirasi dari arsitektur alam, yaitu struktur bercabang di cangkang luarnya.

"Ini berkat garis-garis yang saling bertautan, menghasilkan pengalihan lampu dan bayangan, ruang kosong dan penuh, hingga menimbulkan skenario yang mengingatkan pada karya-karya Land Art," kata Provaroni.

Adapun bangunan ini disebut-sebut menjadi pusat bagi Milan Expo tahun depan. Nemesi & Partners juga tidak akan bekerja sendirian. Perusahaan tersebut akan berkolaborasi dengan insinyur Pronger dan BMS Progetti, serta dosen Sapienza University of Rome yang fokus pada arsitektur ramah lingkungan dan berkelanjutan, Livio de Santoli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com